49 Titik Panas Terdeteksi di Seluruh Wilayah Riau Akibat Kebakaran Lahan
Kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap masih terus terjadi di Riau. Sebanyak 49 hotspot atau titik panas terdeteksi di sejumlah kabupaten. Dari jumlah tersebut, terdeteksi 39 titik api yang disebabkan dari kebakaran hutan dan lahan.
Kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap masih terus terjadi di Riau. Sebanyak 49 hotspot atau titik panas terdeteksi di sejumlah kabupaten. Dari jumlah tersebut, terdeteksi 39 titik api yang disebabkan dari kebakaran hutan dan lahan.
Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Marzuki, menyebutkan titik panas tersebut tersebar di tujuh kabupaten.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Dimana pondok perambah hutan dibakar? Pondok pertama ada di koordinat 0.241583 S, 101.912962 E.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
"Titik panas itu paling banyak di Indragiri Hulu yakni 17 titik, Indragiri Hilir 16 titik, Rokan Hilir lima titik, Siak lima titik, Bengkalis tiga titik, Pelalawan dua titik, Kampar satu titik," kata Marzuki, Jumat (9/8).
Sementara itu, 39 titik api muncul di antaranya jumlah tersebut. Sebab, BMKG mendeteksi karena titik itu memiliki level konfidence di atas 70 persen. Sehingga dapat dipastikan titik api itu akibat dari kebakaran hutan dan lahan.
"Untuk titik api, paling banyak di Indragiri Hulu 16 titik. Indragiri Hilir 14 titik, Siak empat titik, Pelalawan dua titik, Rokan Hilir satu titik, Bengkalis satu titik, serta di Kampar satu titik," imbuhnya.
Marzuki mengatakan, jumlah titik api bisa saja berkurang karena ada potensi hujan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir terjadi di beberapa daerah. Yaitu Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kota Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar dan Kota Pekanbaru.
"Sementara itu, dini hari besok ada potensi hujan intensitas ringan bersifat tidak merata terjadi di sebagian wilayah Pelalawan dan Kepulauan Meranti," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan, luas lahan yang terbakar sejak awal Januari 2019 hingga hari ini mencapai 4.740 hektare. Itu jumlah total dari masing-masing daerah.
"Rokan Hulu 2,25 ha. Rokan Hilir 981,95 ha. Dumai 307,75 ha, serta paling luas dan terparah di Bengkalis mencapai 1.524 ha. Kepulauan Meranti 252,7 ha, Siak 602,4 ha, Pekanbaru 93,71 ha, Kampar 129,28 ha. Pelalawan 201 ha, Indragiri Hulu 114 ha, Indragiri Hilir 525,85 ha, serta Kuansing 5,1 ha," kata Edwar.
Baca juga:
Polda Riau Tetapkan PT SSS Tersangka Kebakaran Hutan
Kebakaran di Kampar Meluas, Total Jadi 4.740 Hektar Lahan Ludes
Satu Korporasi jadi Tersangka Kebakaran Hutan di Riau
Reaksi Polri Tanggapi Ancaman Jokowi Copot Kapolda Tak Bisa Atasi Karhutla
Polda Riau Tetapkan 26 Orang Petani Tersangka Kebakaran Hutan Seluas 210,655 Hektare
18 Lahan Desa di Riau Terbakar dalam Sehari, Termasuk Taman Nasional Zamrud