5 Cerita penipu manfaatkan Hanung Bramantyo
Pelaku bahkan meniduri korban dengan dalih keperluan casting film.
Sutradara Hanung Bramantyo kembali menjadi perhatian publik. Bukan karena kontroversi film garapannya, tapi nama tenar suami artis Zaskia Adya Mecca tersebut dimanfaatkan orang lain untuk penipuan.
Berkedok casting film, DNB, pelaku yang mengaku sebagai asisten Hanung memperdaya korban yang kebanyakan perempuan sejak tahun 2009. Selama aksinya, pelaku menipu 20 gadis.
Kisah penipuan DNB berakhir ketika Zaskia membuat skenario menjebak pelaku. Kini pelaku berhasil diringkus dan mendekam di jeruji besi.
Lantas bagaimana cerita detail modus penipuan tersebut? Berikut ulasannya:
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
Pelaku memanfaatkan sosial media
Hanung mengungkapkan, modus pertama yang digunakan pelaku adalah membuat akun Facebook dengan nama dirinya. Setelah berkenalan di Facebook, pelaku kemudian bertukar pin BlackBerry dengan korban.
"Setelah bertemu dengan calon korban, penipu meminta uang dengan iming2 mau diorbitkan jd artis," tulis Hanung dalam akun twitter @Hanungbramantyo, Kamis (24/7).
Korban diminta bayar hingga Rp 10 juta
DNB mengaku telah membuat akun Facebook palsu Hanung sejak tahun 2009. Sudah banyak yang menjadi korban penipuan yang dilakukan DNB dengan modus membayar Rp 2 juta sampai Rp 10 juta, dan akan diiming-imingi menjadi artis.
Korban diminta foto seksi
Setelah uang diserahkan, lanjut cerita Hanung, korban kemudian diminta untuk difoto seksi. Jika calon korban menolak, maka dirinya batal untuk main film, dan uang yang diserahkan tidak akan dikembalikan.
Pelaku tiduri korban
Pelaku juga meminta calon korban, untuk melakukan adegan ranjang. Persyaratan itu diperlukan karena merupakan bagian dari kebutuhan pembuatan film.
"Penipu juga kadang meminta korban melakukan adegan ranjang. Dalihnya bagian dari script film," kata Hanung.
Zaskia ungkap pelaku penipuan
Aksi penipuan berkedok casting film akhirnya terbongkar, usai Zaskia berinisiatif mengungkap bahkan membekuk pelaku.
Awalnya, salah satu calon korban bernama Haseena curiga ketika dihubungi pelaku untuk dicasting. Haseena pun menghubungi Zaskia untuk memastikan apakah benar Hanung sedang melakukan casting untuk film terbaru.
Zaskia langsung merespons korban dan mengatakan casting tersebut berkedok penipuan. Karena banyaknya penipuan yang mengatasnamakan suaminya, akhirnya Zaskia berinisiatif untuk menjebak pelaku yang belakangan diketahui bernama Didik Nur Budiaji (DNB).
"Zaskia janjian sama korban Haseena, untuk mau berpura-pura dicasting di salah satu ruang karaoke di Senayan City. Zaskia juga datang bersama polisi saat melakukan penjebakan untuk menyergap Didik, kemarin malam," ujar Hanung kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (24/7).
Hanung mengatakan, ketika sudah bertemu pelaku, korban menghubungi Zaskia untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku. Kini pelaku mendekam di balik jeruji besi.