5 Kader ditangkap polisi, HMI tidak kapok bersikap kritis
5 Kader ditangkap polisi, HMI tidak kapok bersikap kritis. Tim kuasa hukum menuturkan HMI tidak akan jera dalam menyuarakan kritik, lantaran organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia itu turut andil dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Tim kuasa hukum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menegaskan pihaknya tidak akan jera dalam melakukan aksi kritik, meski lima kader ditangkap Polda Metro Jaya. Hal ini disampaikan ketua tim kuasa hukum PB HMI Muhammad Syukur Mandar di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.
"Kami tidak pernah kapok dalam urusan begituan, ini urusan umat, urusan negara. Tidak mungkin kita akan kendor," ujar Syukur, Selasa (8/11).
Tertangkapnya lima kader HMI, termasuk Sekjen, menurut Syukur merupakan tindakan preventif oleh pihak tertentu terhadap HMI.
Pasalnya, lanjut Syukur, HMI dinilai sangat kritis dalam menyikapi peristiwa yang terjadi.
"Saya melihat ini adalah upaya untuk menekan kecilnya tensi pergerakan, sehingga kelompok yang dianggap kritis soal pernyataan Ahok itu kemudian mengambil posisi untuk tidak bergerak. Padahal yang paling kritis itu HMI," bebernya.
Syukur beralasan HMI tidak akan jera dalam menyuarakan kritik, lantaran organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia itu turut andil dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
"HMI sudah menjadi bagian dari sejarah bangsa ini yang ikut memerdekakan bangsa ini. Mereka ini hanya bagian kecil dari cerita," tukasnya.
Hari ini, tim kuasa hukum PB HMI menyambangi Komnas HAM untuk mengadu atas penangkapan lima kadernya oleh Dirkrimum Jatanras Polda Metro Jaya, Senin (7/11) malam.
Penangkapan dilakukan lantaran kelimanya dianggap provokator dalam aksi damai 4 November, sehingga menimbulkan kericuhan. Kelima orang tersebut adalah Ami Jaya, Ismail Ibrahim, Rizal, Ramadhan dan Rahmat Moni. Polda Metro Jaya pun sudah menetapkan kelimanya sebagai tersangka.