5 Kaleng Bom Aktif Terduga Teroris di Bekasi dan Condet Dapat Dijadikan 70 Bom Pipa
Fadil mengatakan, lima bom aktif ditemukan dalam bentuk kaleng. Bom mengandung Triaseton Triperoksida atau disingkat TATP. Fadil menyebut TATP merupakan bom yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive).
Tim Pejinak Bom (Jibom) memusnahkan lima bom aktif berdaya ledak tinggi dari dua tempat penggerebekan terduga teroris di Condet Jakarta Timur dan Bekasi. Empat terduga teroris ditangkap dari dua lokasi tersebut.
"Tim Jibom dari satuan Gegana Polda Metro Jaya memutuskan melaksanakan disposal di dua lokasi di mana ditemukan TATP tersebut yaitu di Sukasari, Kabupaten Bekasi, dan di Condet, Jaktim," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, Senin (29/3).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan Telinga Kanan Berdenging terasa mengganggu? Seseorang yang mengalami telinga berdenging terkadang akan merasakan beberapa jam sekali dan seringkali membuat tak nyaman.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
Fadil mengatakan, lima bom aktif ditemukan dalam bentuk kaleng. Bom mengandung Triaseton Triperoksida atau disingkat TATP. Fadil menyebut TATP merupakan bom yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive).
"Ini adalah sebuah senyawa kimia yang mudah meledak dan tergolong sebagai high explosive yang sangat sensitif. TATP adalah senyawa peroksida yang khas mudah terbakar hanya dengan gesekan panas dan pemicu-pemicu yang lainnya," ujar dia.
Fadil menyebut, temuan lima bom Triaseton Triperoksida berada di dalam toples dengan berat 3,5 kilogram. Menurut perhitungan, lima bom apabila dicacah mampu menciptakan 70 bom pipa.
"Kalau dikaitkan sebuah bom kurang lebih akan menjadi 70 buah bom pipa. Inilah efek dari bom TATP yang berhasil dideteksi dan dicegah oleh Densus 88 Antiteror Satgas wilayah Polda Metro Jaya," tandas dia.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap empat terduga teroris di Bekasi dan Condet Jakarta Timur. Empat terduga teroris itu memiliki peran masing-masing.
Fadil menerangkan, tiga teroris yakni ZA (37), BS (43), AJ (46), dan diamankan Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Fadil menyebut, peran ZA adalah pemasok bahan baku dan bahan peledak.
"ZA membeli bahan baku dan bahan peledak sperti Aseton, Hidroclorid Acid, termometer, dan Aluminium Powder," ucap dia.
Sementara, BS menjalankan instruksi disampaikan oleh ZA untuk meramu zat kimia menjadi bahan peledak. "BS mengetahui pembuatan handak (bahan peledak) dan cara membuat handak (bahan peledak)," ujar dia.
Fadil menyebut, BS yang telah memahami cara pembuatan bahan peledak mengajarkan ke AJ. Menariknya dalam meramu bahan peledak. Fadil menyebut, mereka berdua menganti dengan istilah takjil. Di sini AJ dibantu oleh ZA selama membuat bahan peledak.
"Mereka mengistilahkan dengan takjil. Setelah dicampurkan yang akan menghasilkan bom dengan ledakan besar," ucap dia.
Tak cuma merakit bom, AJ dan ZA serta BS beberapa kali mengadakan pertemuan. Kaitanya dengan aksi teror.
"Mereka bertemu dalam rangka mempersiapkan aksi teror dengan menggunakan bahan peledak," ujar dia.
Sedangkan, satu tersangka lain inisial HH (56) ditangkap di Condet, Jaktim. Fadil menyebut, peran sangat penting. Selain sebagai penyandang dana, HH juga memberikan tutorial merangkit bom dalam bentuk video.
"Dia yang merencanakan mengatur taktis dan teknis bersama ZA. Hadir dalam beberapa pertemuan untuk memprsiapkan kegiatan-kegiatan amaliah ini. Dia membiayai dan mengirmkan video tentang teknis pembuatan kepada tiga tersangka lainnya," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Baca juga:
Ada KTA dan Atribut FPI dari Penangkapan Terduga Teroris di Condet dan Bekasi
4 Terduga Teroris Ditangkap di Bekasi & Condet, Peran Racik Bom hingga Penyedia Dana
Mencekam, Tim Gegana Ledakkan Barang Bukti Milik Terduga Teroris di Condet
Suasana TKP Rumah Terduga Teroris di Condet
Polisi Temukan 5 Bom Aktif saat Gerebek Terduga Teroris di Bekasi dan Condet