5 Nestapa para veteran di Hari Pahlawan
Di hari tua, para veteran menjalani kehidupan yang menyedihkan.
Indonesia setiap tahunnya memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November dengan nuansa yang meriah. Peringatan Hari Pahlawan pertama di pemerintahan baru minus tanpa kehadiran Presiden Joko Widodo yang tengah berada di China menghadiri APEC.
Di balik peringatan Hari Pahlawan yang hikmah di seluruh provinsi, tidak sedikit para pejuang pembela tanah air belum mendapatkan kehidupan layak. Di hari tua, para veteran menjalani kehidupan yang menyedihkan.
Mulai dari veteran yang hidup berpindah-pindah dan menumpang kepada sanak saudara. Ada pula dari mereka yang mengeluhkan tunjangan diterima saban bulan dianggap tidak cukup untuk biaya hidup.
Berikut 5 nestapa para veteran di Hari Pahlawan:
-
Siapa yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Kapan Hari Pahlawan diperingati di Indonesia? Setiap tanggal 10 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan.
-
Apa yang dirayakan di Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November? Setiap tanggal 10 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Tujuan peringatan ini untuk menghargai dan menghormati jasa-jasa para pahlawan yang gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Abdurrahman Baswedan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional? Atas jasa-jasanya semasa hidup, ia diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 8 November 2018 di Istana Kepresidenan Jakarta.
-
Kenapa Harun Kabir dianggap layak menjadi Pahlawan Nasional? Melihat kiprah dan perjuangannya, seharusnya ada penghormatan dari negara untuk jasa dan pengorbanan beliau.
-
Apa tema Hari Pahlawan di tahun 2023? Melansir dari laman resmi Kemensos, tema Hari Pahlawan 2023 ini yaitu: "SEMANGAT PAHLAWAN UNTUK MASA DEPAN BANGSA DALAM MEMERANGI KEMISKINAN DAN KEBODOHAN".
Ratusan veteran di Semarang hidup miskin
Ketua Legiun Veteran di Semarang, Suhartono, mengatakan, organisasinya selama ini mencatat ada hampir 1.000 orang pejuang veteran tinggal di Semarang. Namun sayangnya, dari jumlah sebanyak itu hanya sekitar 600 orang masih hidup. Sedangkan, sisanya telah meninggal dunia.
"Tapi, rata-rata mereka hidupnya pas-pasan dan berada dalam golongan masyarakat menengah ke bawah. Hanya satu hingga dua orang saja hidupnya layak," ujar Suhartono, kepada wartawan, di Semarang Jawa Tengah.
Saking miskinnya, tak sedikit pejuang veteran yang memilih menumpang di rumah sanak saudara. "Jumlahnya bisa dihitung dengan jari pejuang yang bisa hidup layak. Karena sekarang, mayoritas hidupnya menjadi satu di rumah saudaranya," imbuh Suhartono.
Veteran minta bantuan beras miskin ke pemerintah
Sebanyak 30 lebih veteran di Kota Jayapura, Papua, meminta perhatian pemerintah setempat berupa rumah layak huni, bantuan beras miskin (raskin), motor tempel serta mengupayakan kantor bersama bagi veteran. Permintaan itu kemudian diutarakan kepada Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano usai upacara Hari Pahlawan di Lapangan Apel Wali Kota.
"Kami butuh juga kantor bersama," kata salah satu veteran Jayapura, Sefnat Mambrasar, Senin (10/11).
Menanggapi permintaan tersebut Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano berjanji akan memperhatikan permintaan dari veteran tersebut sesuai dengan kemampuan pemerintah.
"Mereka ini kan berjasa besar terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka kita juga harus menghormati akan jasa-jasa mereka itu," ujarnya.
Keluhakan tunjangan yang cuma Rp 1,4 juta
Veteran perang yang tinggal di Kota Batam Kepulauan Riau berharap tunjangan bagi pensiunan prajurit ditambah agar para pembela negara itu dapat bertahan hidup dengan kondisi layak, meski sudah tidak lagi bekerja. Hal itu dikatakan sejumlah prajurit perang usai mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di Kota Batam, Senin (10/11).
"Kami harap tunjangannya bisa ditambah," kata veteran perang, Heriyanto.
Ia mengatakan hingga saat ini menerima tunjangan Rp1,4 juta per bulan. Dan jumlah itu relatif tidak cukup untuk bertahan hidup di kota industri.
Pejuang Dwikora bersama pahlawan nasional Usman dan Harun itu mengatakan sebenarnya perhatian pemerintah relatif baik selama ini, hanya tunjangan saja yang kurang.
Heriyanto berharap dengan naiknya tunjangan maka para veteran dapat hidup dengan baik tanpa menggantungkan biaya kehidupan kepada anak dan cucu.
Rumah janda pahlawan disita
Janda pahlawan kemerdekaan Longga Maryketini Ritonga mengembalikan penghargaan negara kepada Dewan Harian Nasional Angkatan 45. Hal ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap pengosongan paksa rumah yang ditempatinya.
"Pengembalian ini dilakukan karena tindakan semena-mena yang kami anggap tidak mencerminkan rasa peduli kepada pahlawan," katanya dalam aksi veteran dan janda pahlawan di Gedung Joeang 45, Jakarta, Senin (10/11). Demikian dikutip antara.
Tindakan semena-mena tersebut, dilakukan oleh pelaksana tugas Kanwil Bea dan Cukai Jateng-DIY yang mengosongkan paksa rumah yang ditempatinya.
"Padahal mereka mengosongkan tanpa ada penetapan putusan perdata pengadilan yang berkekuatan hukum tetap," kata janda dari Arie Soetanto, eks TNI BRIGADE XVII Tentara Pelajar penerima tanda jasa pahlawan dalam perjuangan gerilya membela kemerdekaan negara itu.
Pejuang wanita Dwikora tinggal dengan menumpang
Pejuang perempuan Sudjirah yang tergabung dalam operasi Dwikora tahun 1964 tidak memiliki rumah dan hidup berpindah-pindah menginap di rumah saudara dan temannya. Ia mengaku, tidak ada perubahan saat peringatan hari Pahlawan dari tahun ke tahun.
"Belum ada perbedaan, sama saja. Saya saja masih tinggal pindah-pindah di rumah saudara, di rumah teman. Bahkan ada pahlawan yang tinggal di kolong jembatan. Tidak semua jadi pahlawan itu enak," tutur Sudjirah kepada merdeka.com di TMP Kalibata, Senin (10/11).
Di balik kehidupannya yang tidak layak tersebut, ternyata Sudjirah tidak terlalu mengeluhkan kondisinya kepada pemerintah. Ia mengaku merasa cukup dengan tunjangan yang ia dapatkan setiap bulannya dari pemerintah.
"Ya cukup, dicukup-cukupin aja," tambahnya.