5 Provinsi Berhasil Eliminasi Malaria, Ini Daftarnya
Malaria merupakan penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk.
Kementerian Kesehatan melaporkan lima provinsi di Indonesia berhasil mengeliminasi malaria pada awal 2023. Malaria merupakan penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu menyebut, lima provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Banten, dan Jawa Barat.
-
Bagaimana cara mencegah malaria dan demam berdarah? Untuk mencegah malaria dan demam berdarah, ada beberapa langkah yang bisa diikuti. Berikut adalah penjelasan lengkapnya: Mencegah Malaria:Menggunakan Kelambu Berinsektisida: Tidur di bawah kelambu yang telah diobati dengan insektisida dapat mengurangi risiko digigit nyamuk yang membawa parasit malaria.Mengaplikasikan Repelen Nyamuk: Oleskan repelen nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau lemon eucalyptus pada kulit yang terbuka.Memakai Pakaian Pelindung: Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, terutama saat beraktivitas di luar ruangan pada malam hari. Menghindari Genangan Air: Usahakan untuk tidak membiarkan air menggenang di sekitar tempat tinggal karena ini bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Anopheles.Menggunakan Insektisida: Semprotkan insektisida di dalam rumah untuk membunuh nyamuk yang mungkin masuk.Pengobatan Profilaksis: Jika bepergian ke daerah endemik malaria, pertimbangkan untuk mengonsumsi obat antimalaria profilaksis sesuai anjuran dokter. Mencegah Demam Berdarah:3M Plus: Praktikkan ‘Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau’ (3M Plus) untuk mengontrol tempat berkembang biak nyamuk Aedes.Menggunakan Repelen Nyamuk: Sama seperti pencegahan malaria, menggunakan repelen nyamuk juga efektif untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes.Memasang Kawat Nyamuk: Pasang kawat nyamuk pada jendela dan ventilasi untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.Menghindari Aktivitas di Luar Ruangan Saat Fajar dan Senja: Nyamuk Aedes seringkali lebih aktif pada waktu-waktu ini. Menggunakan Kelambu Saat Tidur: Ini penting terutama jika tinggal di daerah endemik demam berdarah.Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk: Tanaman seperti lavender dan citronella dapat membantu mengusir nyamuk.
-
Kenapa malaria bisa kambuh? Malaria dapat kambuh atau kembali aktif kapan saja, terutama jika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah atau jika parasit tetap ada dalam tubuh dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan gejala klinis.
-
Siapa yang menyebarkan penyakit malaria? Diketahui, nyamuk Anopheles betina dikenal luas sebagai nyamuk pembawa parasit plasmodium. Parasit ini adalah penyebab penyakit malaria.
-
Kapan malaria bisa kambuh? Kambuhnya malaria dapat terjadi beberapa bulan hingga bertahun-tahun setelah infeksi awal.
-
Mengapa wabah malaria di Cirebon bisa meluas? Usut punya usut meluasnya wabah malaria di wilayah Cirebon itu diakibatkan proses modernisasi kota yang serampangan.
-
Apa penyebab utama malaria kambuh? Salah satu penyebab utama kambuhnya malaria adalah penularan dari penderita malaria. Malaria dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.
“Kita mengejar terus untuk eliminasi malaria di tingkat kabupaten/kota. Dari 514 kabupaten/kota sudah 372 yang sudah eliminasi atau sekitar 72% pada 2022. Kita harapkan target tahun 2024 Indonesia bisa eliminasi malaria 90%,” ujar Maxi, Selasa (2/5).
Selain lima provinsi, sembilan kabupaten dan kota bisa mengeliminasi malaria. Daerah tersebut adalah Kota Manado, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
Maxi mengatakan, jumlah kasus malaria di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat. Wilayah paling banyak kontribusi kasus malaria berada di timur Indonesia, khususnya Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT.
Hampir 89% kasus-kasus malaria masih ada di wilayah-wilayah tersebut. Untuk daerah lain, lanjut Maxi, seperti Jawa–Sumatera rata-rata sudah eliminasi dengan Annual Parasite Incidence (API) di bawah 1/1000 penduduk.
Indonesia Sumbang Kasus Malaria Terbesar Kedua di Asia
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi menjelaskan, Indonesia menyumbangkan kasus malaria terbesar ke-2 setelah India di Asia. Berdasarkan data WHO 2022, estimasi kasusnya sebesar 811.636 kasus positif pada tahun 2021.
Tren penemuan kasus malaria secara fluktuatif tertinggi pada tahun 2022 sebesar 3,1 juta, meningkat sekitar 56% dibanding dengan tahun sebelumnya. Target nasional untuk positivity rate malaria adalah kurang dari 5% sedangkan pencapaian nasional tahun ini Tahun 2022 sebanyak 13%.
“Harapan kami malaria di Indonesia betul-betul bisa dikendalikan khususnya di wilayah timur dan kami harapkan tentu peran daripada bupati, walikota, dan juga gubernur untuk mendorong daerah melakukan percepatan dari eliminasi,” ucap Imran.
(mdk/tin)