5 Saksi Diperiksa Polisi Terkait Bentrok Warga di Mesuji Lampung
lima orang saksi tersebut merupakan warga dari kelompok Mekar Jaya Abadi dan Pematang Panggang Mesuji Raya. Kelimanya diperiksa untuk bahan penyidikan dalam mengungkap tersangka dari bentrok tersebut.
Polisi telah memeriksa lima orang saksi terkait bentrok di Register 45 Mekar Jaya Abadi Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung.
"Saksi sudah kita periksa, secepatnya kita kabarkan," kata Kapolres Mesuji AKBP Eddie Purnomo di Mesuji, Jumat (19/7).
-
Kapan Betandak Dangkong dipertunjukkan? Tarian tersebut biasanya akan ditampilkan ketika peringatan hari-hari besar Islam dan hari peringatan nasional.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa itu Betandak Dangkong? Betandak Dangkong atau biasa disebut dengan Joged Dangkong adalah kesenian yang merepresentasikan bentuk interaksi kesenian pergaulan rakyat Melayu. Lewat kesenian Betandak Dangkong, masyarakat Melayu khususnya di Kepulauan Riau akan dipertemukan satu sama lain tanpa memandang dari kalangan dan kelas manapun.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
Ia menyebutkan, lima orang saksi tersebut merupakan warga dari kelompok Mekar Jaya Abadi dan Pematang Panggang Mesuji Raya. Kelimanya diperiksa untuk bahan penyidikan dalam mengungkap tersangka dari bentrok tersebut.
"Dari kedua belah pihak sudah kita periksa. Proses berjalan kita akan periksa saksi-saksi lagi," kata dia.
Terkait apakah sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka, Kapolres mengungkapkan sejauh ini pihaknya belum menetapkan satu pun tersangka dalam bentrok tersebut. "Karena kami masih mengumpulkan barang bukti lainnya," kata dia.
Dia menambahkan, tiga hari pascabentrok di Register 45 ini pihaknya baru menemukan barang bukti berupa sepeda motor yang tertinggal, senjata tajam, dan senjata api rakitan.
"Ada pelurunya juga, tapi belum bisa kita sampaikan jenis apa karena masih kita uji terlebih dahulu," katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat, tokoh terkait, khususnya kepada kedua belah pihak yang terlibat bentrok agar bisa bersama-sama menjaga situasi terus kondusif dan tidak mempercayai berita hoaks yang beredar pascabentrok tersebut.
Selain mengimbau kepada para tokoh dan kedua belah pihak, Kapolres juga meminta kepada warga Mekar Jaya Abadi agar pulang ke daerah asal kampung halamannya masing-masing.
"Tolong jika mendapatkan berita hoaks agar mengkonfirmasikan kepada kami khususnya pihak keamanan. Sampai saat ini kita masih melakukan penjagaan dan terus memberikan rasa aman. Personel gabungan juga belum kita tarik sampai benar-benar kondusif," kata dia.
Bentrok antarwarga dua kelompok tersebut terjadi pada Rabu (17/7) sekitar pukul 14.00 WIB.
Sekitar pukul 11.00 WIB saat itu datang alat berat bajak milik kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya dan kemudian melakukan pembajakan di lokasi Register 45 Mekar Jaya Abadi.
Pembajakan tersebut dilakukan di area tanah seluas setengah hektare milik salah satu warga bernama Yusuf (41) yang merupakan kelompok dari Mekar Jaya Abadi.
Kegiatan pembajakan tersebut kemudian diketahui oleh salah satu warga dari kelompok Mekar Jaya Abadi dan kemudian seketika memukul kentongan dan mengamankan warga yang sedang membajak tersebut.
Warga kemudian menanyakan atas perintah siapa untuk melakukan pembajakan tersebut. Namun tidak lama setelah itu, operator bajak disuruh pulang kemudian kembali membawa rekannya dan langsung menyerang kelompok Mekar Jaya.
Bentrok antarwarga di Mesuji itu mengakibatkan tiga orang tewas dan sepuluh orang luka-luka yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Lampung di Bandarlampung.
Baca juga:
Polisi Dalami Peran Para Pelaku Bentrokan di Mesuji
Polisi Temukan Senjata Tajam Hingga Senpi Rakitan di Lokasi Bentrok Mesuji
Menko Polhukam Sebut Bentrokan di Mesuji Dipicu Masalah Klasik
Polisi Utamakan Upaya Pemulihan Situasi di Mesuji
Polisi Pastikan Korban Tewas Bentrok di Mesuji 3 Orang
Polda Sumsel Kirim 130 Personel ke TKP Bentrok Warga di Mesuji
Bentrok Warga di Mesuji Lampung Dipicu Sengketa Lahan, Korban Tewas Menjadi 4 Orang