5 Tahun terakhir Bumi Blambangan diguyur penghargaan
Banyuwangi sudah menjadi salah satu kota maju di bawah pimpinan Anas. Sesuai dengan namanya, Banyuwangi pun kian harum baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kota Banyuwangi, Jawa Timur, terus melakukan pembenahan demi pembenahan. Tak heran, bilsa Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, mengusung jargon "Banyuwangi Berbenah".
Kota yang dulu dikenal oleh banyak orang sebagai kota santet, kini telah menjelma menjadi kota maju kaya akan festival yang tiap tahun menggelar tak kurang dari 50 festival.
Banyuwangi sudah menjadi salah satu kota maju di bawah pimpinan Anas. Sesuai dengan namanya, Banyuwangi pun kian harum baik di tingkat nasional maupun internasional.
Meski begitu, pemerintahan Banyuwangi tak ingin jemawa. Sesuai jargonnya, pembenahan terus dilakukan, baik dari birokrasi, infrastruktur, hingga manusianya.
Birokrasi ini kunci program pembangunan. Tidak bisa kita one man show. Banyuwangi tidak butuh superman, tapi Banyuwangi butuh superteam," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat berbincang-bincang dengan merdeka.com di ruang kerjanya, Selasa (18/1).
"Ke depan pekerjaan kita banyak. Persoalan sosial muncul, sosial ekonomi, rakyat harapannya terus membaik. Ini kalau tidak ditangani dengan tim kita akan banyak masalah," lanjut Anas.
Wajar rasanya bila segudang penghargaan mampir ke kota paling ujung Jawa Timur ini. Belum lama, Banyuwangi mendapat penghargaan sebagai kabupaten terbaik di Indonesia dalam Pengelolaan Keuangan Daerah dan Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang menilai Pemkab Banyuwangi berhasil wujudkan pengelolaan anggaran yang baik untuk program pembangunan.
"Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani menyerahkan langsung penghargaan tersebut. Ini menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja birokrasi," kata Azwar Anas.
"APBD ini bukan soal sistem yang bersifat hukum administrasi keuangan negara saja, tapi mengukur kinerja, mengukur hasil pembangunan," ujarnya.
Kemudian ada dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang mengapresiasi langkah Banyuwangi dalam memberi pendidikan karakter sejak dini. Salah satunya melalui gerakan literasi bagi siswa sekolah dasar (SD).
"Saya sangat memberikan apresiasi, ini sangat menginspirasi," kata Muhadjir saat membuka gerakan literasi Banyuwangi Discovery.
Belum lagi tiga penghargaan sekaligus yang diberikan Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur. Penghargaan pertama, SIWO PWI Jawa Timur menobatkan Banyuwangi sebagai Kabupaten Peduli Olahraga. Kedua, adalah piagam Atlet Potensial yang disematkan SIWO kepada atlet Tarung Drajat, Siti Rofiah. Dan yang terakhir adalah penghargaan khusus kepada Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, yaitu piagam Special Achievement Award yang diterima langsung oleh orang nomor satu di Bumi Blambangan tersebut.
"Olahraga merupakan salah satu bidang yang bisa mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Karena itu melalui even ini, PWI akan terus mendorong para atlet dan insan olahraga berprestasi untuk mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya," Ketua PWI Jatim, Ahmad Munir.
Dan paling bergengsi, tentu, dari predikat Juara Dunia dalam ajang United Nations World Tourism Organization (UNWTO) Awards for Excellence and Innovation in Tourism ke-12, pada 2016 lalu.
Banyuwangi keluar sebagai The Winner of Re-Inventing Government in Tourism dalam kategori UNWTO Awards for Innovation in Public Policy Governance atau Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan.
Banyuwangi menjadi pemenang setelah bersaing ketat dengan 3 negara lainnya dalam kategori yang sama, yaitu Kenya, Kolombia dan Puerto Rico.
"Banyuwangi tidak butuh superman, tapi Banyuwangi butuh superteam," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat berbincang-bincang dengan merdeka.com di ruang kejanya, Selasa (18/1).