Bangun Subuh Jadi Kebiasaan Orang-Orang Terkaya Dunia, ini yang Mereka Lakukan Sebelum Menjalani Hari
Sebagian besar miliarder memulai hari mereka sebelum jam 7 pagi. Selain itu, mereka juga memiliki kebiasaan lain yang dilakukan di pagi hari.
Rutinitas pagi merupakan salah satu kunci keberhasilan para miliarder di seluruh dunia. Dengan disiplin dan konsistensi, mereka memulai hari lebih awal untuk memaksimalkan produktivitas.
Berdasarkan informasi dari designrush.com yang dirilis pada Jumat (3/1/2025), mayoritas miliarder terbangun sebelum pukul 7 pagi. Contohnya, CEO Apple, Tim Cook, memulai aktivitasnya pada pukul 3:45 pagi, sedangkan pendiri Starbucks, Howard Schultz, bangun pada pukul 4:30 pagi.
-
Apa yang membuat orang kaya? Menurut studi Northwestern Mutual tahun 2024, hanya 1 dari 3 jutawan yang merasa benar-benar kaya. Beruntung, rasa kaya tidak hanya tentang jumlah uang di rekening Anda, tetapi lebih kepada sikap Anda terhadap uang yang sudah dimiliki.
-
Apa hobi unik orang kaya? Selain itu, hobi juga dapat menciptakan peluang untuk berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat serupa, memperluas pengetahuan, dan menghilangkan stres sehari-hari.
-
Apa yang menandakan orang kaya? Meskipun tidak mencolok, gaya hidup mereka sering kali menunjukkan kualitas yang baik, seperti perjalanan yang terencana atau konsumsi yang lebih cermat dalam hal barang-barang mewah.
-
Bagaimana orang kaya berinvestasi? Kebiasaan lain orang kaya dalam mengelola keuangan ialah selalu mengutamakan untuk membeli produk investasi. Instrumen keuangan ini bukan hanya bisa sebagai alat untuk menyimpan aset tetapi juga mengembangkannya secara maksimal.
-
Bagaimana orang kaya menjaga kekayaan mereka? Rush menjelaskan banyak orang kaya tidak terjebak dalam aktivitas perdagangan saham yang sering. Mereka tidak berusaha mengatur waktu pasar atau mengejar keuntungan dari saham yang sedang naik daun. Sebaliknya, Rush mendorong kliennya untuk memiliki pandangan jangka panjang terhadap investasi, yang lebih berfokus pada pertumbuhan stabil dan berkelanjutan.
Jeff Bezos, pendiri Amazon, memilih untuk bangun pada pukul 6:30 pagi, dan Richard Branson dari Virgin Group juga memulai harinya pada pukul 5 pagi. Meskipun mereka bangun pagi, penting bagi mereka untuk mendapatkan tidur yang cukup, seperti yang dilakukan Bezos yang selalu berusaha tidur selama delapan jam setiap malam.
Selain bangun pagi, kebiasaan berolahraga juga menjadi bagian penting dari rutinitas mereka. Misalnya, Bill Gates berlari di treadmill sambil menonton video edukasi, sementara Richard Branson menikmati bersepeda, bermain tenis, atau berlari di pagi hari.
Mark Zuckerberg dari Meta dan Satya Nadella, CEO Microsoft, juga menyisipkan waktu untuk berolahraga dalam jadwal mereka demi menjaga kebugaran fisik dan mental. Meditasi dan refleksi juga menjadi elemen penting dalam rutinitas pagi mereka.
Oprah Winfrey, contohnya, secara rutin bermeditasi selama 20 menit sambil menulis jurnal rasa syukur. Bill Gates dan Tim Cook juga menjadikan meditasi sebagai kebiasaan sehari-hari.
Bagi mereka, meditasi adalah cara untuk menemukan ketenangan di tengah kesibukan yang padat. Waktu pagi juga dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga, seperti yang dilakukan Richard Branson yang sering menghabiskan waktu pagi untuk menikmati kebersamaan dengan orang-orang terkasih.
Waktu Bersama Keluarga
Howard Schultz menikmati waktu bersepeda bersama istrinya sebelum memulai hari kerja. Menurut mereka, aktivitas ini memberikan stabilitas serta keseimbangan emosional yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, para miliarder juga menganggap membaca sebagai kebiasaan yang sangat penting. Bill Gates, misalnya, membaca hingga lima buku setiap minggu, sedangkan Warren Buffett menghabiskan waktu lima hingga enam jam setiap hari untuk membaca.
Oprah Winfrey memilih buku-buku yang memberikan inspirasi, dan ia menekankan betapa pentingnya membaca untuk terus belajar dan berkembang.
Di samping itu, mereka selalu merencanakan hari dengan sangat matang. CEO Tesla, Elon Musk, membagi aktivitasnya dalam blok waktu lima menit untuk meningkatkan produktivitas, sementara Jeff Bezos memastikan setiap tugas yang dikerjakan memiliki tujuan yang jelas. Menurut mereka, perencanaan adalah kunci untuk tetap proaktif dan mencapai hasil yang optimal.
Kebiasaan pagi ini menunjukkan bahwa kesuksesan para miliarder tidak muncul begitu saja, melainkan merupakan hasil dari rutinitas yang penuh kesadaran. Dengan memprioritaskan kesehatan, mengasah pikiran, menghargai keluarga, dan merencanakan hari dengan baik, mereka berhasil mencapai puncak kesuksesan.
Kekayaan miliarder Bernard Arnault Mengalami Penurunan Sebesar Rp 518,41 Triliun pada 2024
Sebelumnya, pada bulan September 2024, Bernard Arnault kehilangan gelar sebagai orang terkaya di dunia setelah saham perusahaannya mengalami penurunan hingga 20%. Penurunan ini terjadi akibat ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung.
Bernard Arnault, yang menjabat sebagai Chairman dan CEO LVMH, pernah berada di posisi teratas sebagai orang terkaya pada bulan yang sama. Namun, setelah kehilangan gelar tersebut, kini ia menempati posisi kelima dalam daftar miliarder dunia.
Menurut laporan yang dilansir dari hindustantimes.com pada Rabu (25/12/2024), kekayaan bersih Bernard Arnault saat ini mencapai USD 176 miliar atau sekitar Rp 2.850 triliun, dengan asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berada di kisaran Rp16.193.
Angka tersebut sudah memperhitungkan kerugian bersih yang dialaminya sebesar USD 32 miliar atau sekitar Rp 518,41 triliun sepanjang tahun 2024, berdasarkan data dari Bloomberg Billionaires Index. Nama Bernard Arnault sudah tidak asing lagi dalam daftar orang terkaya, di mana ia beberapa kali kehilangan gelar tersebut.
Pertama kali ia meraih posisi teratas pada bulan Agustus 2021, berkat lonjakan penjualan barang mewah di Asia. Meskipun sempat mengalami penurunan dan kenaikan pada tahun 2022 dan 2023, ia berhasil kembali meraih gelar orang terkaya pada bulan Mei 2024.
Namun, gelar tersebut kembali hilang pada bulan September setelah saham perusahaannya jatuh, yang mengakibatkan kerugian besar sebesar USD 54 miliar atau sekitar Rp 874,91 triliun akibat penurunan pendapatan.
CFO LVMH, Jean-Jacques Guiony, mengaitkan penurunan pendapatan perusahaan dengan ketegangan geopolitik yang sedang terjadi di seluruh dunia. Ketidakstabilan ini berdampak langsung pada kinerja perusahaan dan kekayaan Arnault.
Dengan kondisi pasar yang berfluktuasi, perjalanan Bernard Arnault dalam mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya dunia menjadi semakin menantang. Persaingan yang ketat dan situasi ekonomi global yang tidak menentu dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kekayaannya di masa depan.
Sekarang Peringkat Kelima Orang Terkaya di Dunia
Saat ini, Bernard Arnault menduduki posisi kelima dalam Indeks Miliarder, di bawah kekayaan bersih Elon Musk yang mencapai USD 444 miliar, Jeff Bezos dengan USD 244 miliar, Mark Zuckerberg yang memiliki USD 207 miliar, dan Larry Ellison yang bernilai USD 190 miliar. Ia menjadi satu-satunya miliarder yang berasal dari industri barang-barang mewah, sementara semua miliarder terkaya lainnya dalam daftar lima teratas berasal dari sektor teknologi.
Hal ini juga berlaku untuk posisi di bawahnya sampai peringkat ke-10, di mana Warren Buffett menjadi satu-satunya pengecualian lainnya yang berada di posisi tersebut.
Di sisi lain, LVMH kini mengelola sekitar 75 merek yang mencakup berbagai kategori, seperti anggur dan minuman beralkohol, fesyen serta barang kulit, parfum dan kosmetik, jam tangan dan perhiasan, serta ritel. Beberapa merek terkenal di bawah naungan LVMH antara lain Christian Dior, Bulgari, Givenchy, TAG Heuer, Hublot, dan Sephora.
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki divisi anggur dan minuman beralkohol yang mencakup nama-nama besar seperti Chandon, Château d'Yquem, dan Château Cheval Blanc.