51 Orang di Kabupaten Bekasi Terserang Demam Berdarah
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat jumlah warga yang terserang demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya mencapai 51 orang sepanjang Januari-Februari 2020. Tren ini menurun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat jumlah warga yang terserang demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya mencapai 51 orang sepanjang Januari-Februari 2020. Tren ini menurun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Irfan Maulana mengatakan, jumlah penderita DBD pada Januari mencapai 30 orang. Sedangkan pada Februari mencapai 21 orang.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
"Tren menurun dibandingkan periode sebelumnya," kata Irfan pada Selasa (10/3).
Jumlah ini jauh lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Pada Januari 2019, penderita DBD mencapai 85 kasus. Kemudian pada Februari 2019 mencapai 153 kasus. Tapi, secara keseluruhan pada tahun 2019 kasus DBD di Kabupaten Bekasi mencapai 512.
"Faktornya karena peralihan musim dari panas ke hujan," kata dia.
Dia mengatakan, sebaran penderita DBD di Kabupaten Bekasi hampir merata di setiap kecamatan. Untuk pencegahan, kata dia, instansinya memaksimalkan peran satu rumah untuk satu jumantik.
"Tugasnya mendeteksi jentik nyamuk aedes aegypti," katanya.
Baca juga:
Bukan Corona, Virus Ini juga Mengerikan di Indonesia Korbannya Capai Ribuan
Sejak Awal Tahun, 87 Warga Tangsel Terserang DBD dan 2 Meninggal Dunia
Virus Corona Mewabah, DPR Ingatkan KLB DBD Juga Perlu Penanganan Serius
3 Gejala Demam Berdarah pada Anak yang Harus Diwaspadai di Musim Hujan
31 Orang Meninggal Akibat DBD di NTT, Menkes Nilai Sudah Sangat Serius