55 Pendemo di Medan Masih Diperiksa Polisi, 7 Sempat Masuk UGD
Sementara 4 lainnya bukan berstatus mahasiswa. "Ada yang alumni ada yang sipil," jelas Tatan.
Sebanyak 55 pendemo masih diperiksa polisi terkait kerusuhan yang terjadi di sekitar Gedung DPRD Sumut kemarin. Tujuh di antaranya sempat dirawat di rumah sakit.
"Massa yang diamankan ada 55 plus 1, (terdiri dari) 51 mahasiswa 4 nonmahasiswa dan satu terduga anggota teroris," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (25/9).
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa saat melakukan demonstrasi di Trisakti? Mereka menuntut segera dilakukannya reformasi.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Apa tujuan utama para kepala desa dalam melakukan demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Mereka memandang revisi UU Desa dibutuhkan untuk memberikan kepastian hukum terkait masa jabatan kepala desa dari 6 tahun menjadi 8 tahun atau 9 tahun.
-
Kenapa para kepala desa melakukan demo di depan Gedung DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Mahasiswa yang diamankan berasal dari berbagai elemen perguruan tinggi. Tatan memaparkan di antara yang diamankan adalah mahasiswa Universitas Pancabudi, Triguna Dharma, USU, UIN, UISU, Potensi Utama, PTKI, Akademi Pariwisata, dan UMSU. Bahkan ada yang berasal dari Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh.
Sementara 4 lainnya bukan berstatus mahasiswa. "Ada yang alumni ada yang sipil," jelas Tatan.
Di antara pengunjuk rasa yang diamankan terdapat 7 orang sempat masuk rumah sakit. "Yang sakit ada 7 orang, tapi sudah kembali, mereka sempat masuk UGD saja," jelas Tatan.
Seluruh pengunjuk rasa masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Sumut. Mereka akan diproses jika terlibat tindak pidana.
"Belum ada penetapan status. Masih kita dalami. Bisa dikenakan Pasal 170 KUHPidana," jelas Tatan.
Dia juga memaparkan terdapat 8 unit kendaraan dinas polisi yang dirusak massa. Tiga personel kepolisian juga terluka dan sempat masuk rumah sakit akibat kena batu dan pukulan.
Tatan merinci, kerusuhan mulai terjadi sekitar pukul 15.45 Wib. Saat itu aparat keamanan dikomandoi Kapolrestabes Medan di-back up Polda Sumut menghalau massa sehingga terpecah menggunakan water canon dan gas air mata. Selanjutnya, massa membalas melempari polisi dengan batu.
Baca juga:
Sisa Demo Ricuh, Kaca Gedung DPRD Sumut Berserakan
Rekam Penganiayaan Mahasiswa saat Demo, Anggota DPRD Sumut Dipukuli Polisi
Satu Buronan Teroris Ditangkap dalam Demo Mahasiswa di Medan
Demo Mahasiswa di Sumut Rusuh, Empat Kendaraan Polisi Dirusak
Kapolda Sumut Telusuri Video Viral Polisi Pukuli Pendemo