59 Orang keracunan usai santap hidangan Isra Mi'raj, 1 bocah tewas
Sopan menerangkan, sekitar 20 orang dirawat di Puskesmas Muara Muntai dan sekitar 39 orang di Puskesmas Pembantu Jantur Selatan.
Sebanyak 59 orang warga kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur keracunan usai menyantap hidangan peringatan Isra Mi'raj. Mereka dilarikan ke Puskesmas, lantaran muntah-muntah dan buang air besar terus menerus.
Keterangan diperoleh, pada Selasa (25/4) malam lalu, sekitar 70 orang warga Desa Jantur Selatan di Muara Muntai, mengikuti ceramah Isra Mi'raj di musala setempat. Sepulang peringatan Isra Mi'raj, mereka mendapatkan nasi bungkus berisi sohun dan lauk ikan gabus.
Sajian nasi bungkus yang dimasak beramai-ramai warga desa, ada yang disantap saat berada di lokasi musala, dan juga saat berada di rumah masing-masing. Belakangan, sisa masakan juga dibagikan kepada warga sekitar.
"Ada yang mulai keracunan muntah-muntah luar biasa dan buang air besar terus menerus sejak di lokasi acara (Musala), ada juga yang di rumah. Warga yang kebagian dari sisa masakan, juga ikut keracunan," kata Kepala Desa Muara Muntai Ulu, Sopan Sopian, saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (27/4).
"Memang dari warga desa kami, tidak ada yang ikut keracunan. Tapi kami sebagai desa terdekat, keluarga dari warga saya, banyak yang jadi pasien keracunan. Jadi, kami di Desa Muara Muntai Ulu ini, dirikan posko bantuan seperti air mineral, kemudian makanan ringan," ujar Sopan.
Dia menerangkan, sekitar 20 orang dirawat di Puskesmas Muara Muntai dan sekitar 39 orang di Puskesmas Pembantu Jantur Selatan. "Jadi ada sekitar 59 orang yang keracunan. Yang banyak ketahuan keracunan itu Rabu (26/4) pagi kemarin, semua setelah mengonsumsi nasi bungkus," ungkap Sopan.
Seorang bocah berusia lima tahun, dilaporkan meninggal karena dehidrasi. "Ada yang meninggal. Seorang balita atas nama Fahri, usia 5 tahun ya. Dia adalah warga Desa Jantur Selatan, yang juga ikut di acara peringatan Isra Mi'raj," sebut Sopan.
Rabu (26/4) malam tadi, Pemkab Kutai Kartanegara melalui Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara, telah mengirimkan 5 dokter dan 15 perawat dari kecamatan sekitar seperti Muara Wis, Rimba Ayu dan kecamatan Kota Bangun.
"Jadi kami evaluasi, bahwa soal bumbu masak yang digunakan untuk memasak sajian Isra Mi'raj, dikhawatirkan kedaluwarsa. Jadi ke depan, kami hati-hati lagi," demikian Sopan.