6 ABK bebas ungkap Nahkoda bawa kapal TB Charles keluar jalur aman
Perubahan jalur ke zona tidak aman tersebut justru dianggap hal biasa.
Pangkalan angkatan laut (Lanal) Balikpapan, merilis hasil pemeriksaan terhadap 6 ABK TB Charles yang lolos penyanderaan kelompok bersenjata di Filipina. Usai pemeriksaan ditemukan fakta bahwa nahkoda TB Charles berlayar keluar dari jalur aman pelayaran.
"Nakhoda dalam hal ini, yang bertanggungjawab di kapal dalam merubah trek yang sudah disepakati, rute yang tidak diatur oleh Syahbandar atau pihak lain, atau rute ini yang aman," kata Komandan Lanal Balikpapan, Letkol Laut Irwan SP Siagian, dalam keterangan resmi yang diterima wartawan, Senin (27/6).
Dari keterangan keenam ABK tersebut diketahui pula perubahan trek berlayar TB Charles keluar dari jalur aman dianggap sebagai hal yang biasa. "Biasanya kami begini, biasanya kami melewati ini," ujar Siagian, menirukan pernyataan kru TB Charles yang selamat.
Siagian menerangkan, keputusan nakhoda Kapten Ferry Arifin merubah rute perjalanan pulang ke Samarinda di luar dari jalur aman saat rute keberangkatan ke Filipina tidak disampaikan kepada kru lainnya di atas kapal.
"Mungkin karena jalurnya lebih dekat. Tapi keputusan itu, menjadikan TB Charles mengalami yang sama seperti yang dialami oleh 2 tugboat sebelumnya, TB Brahma dan TB Henry," ujar Siagian.
"Seorang nakhoda, punya kode etik, sumpah. Seorang pimpinan pengambil keputusan itu tidak mudah, dia punya tanggungjawab jabatan. Kalau terjadi permasalahan, menjadi tanggungjawab nakhoda," ungkap Siagian.
Lewat dikembalikannya keenam ABK tersebut, Siagian menduga hal itu merupakan modus baru. Sebab, pembajak tidak menahan ataupun menyita peralatan yang digunakan ABK maupun tak menahan kapal.
"Alasan mereka ada yang dibebaskan dan dipulangkan, itu adalah urusan pembajak, ini adalah modus baru. Modus aksinya yang masih menyisakan tawanan, baru sekali ini. Hampir tidak pernah terjadi sebelumnya. Dugaan modus baru karena pembajak tidak menahan atau menyita peralatan baik kru maupun kapal," demikian Siagian.
Siagian menambahkan kondisi keenam ABK yang selamat tersebut dalam kondisi yang baik. Meski begitu, pihaknya belum dapat memenuhi permintaan bagi keenam ABK untuk menemui keluarga masing-masing maupun dikembalikan ke pihak perusahaan.
"Sementara, untuk kondisi kesehatan 6 kru ABK TB Charles yang selamat, berangsur membaik sesuai harapan. Namun untuk kembali menemui keluarga atau dikembalikan ke perusahaan, kami masih ada atasan untuk masalah pelaporan. Jadi, masih menunggu perintah atasan," tegas Siagian.
Diketahui, TB Charles disandera (20/6) lalu, saat berada dalam perjalanan di perairan dari Filipina menuju kembali ke Samarinda, Kalimantan Timur. Penyandera mengaku militan Abu Sayyaf, akhirnya menyekap 7 dari total 13 ABK. Enam lainnya, dibebaskan pulang agar memberitahu pemerintah Indonesia terkait penyanderaan.
6 ABK selamat, tiba di pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (25/6) pagi lalu sekira pukul 09.00 WITA. Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan dan kronologis kejadian di markas pangkalan angkatan laut (Lanal) di Balikpapan. Selesai pemeriksaan, mereka bakal dipulangkan ke Samarinda.