6 PNS di Gedung Sate tak masuk di hari pertama kerja
Enam pegawai yang tak masuk diketahui sedang dalam kondisi hamil dan melahirkan.
Libur Lebaran usai, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) kembali menjalani aktivitasnya. PNS Setda Jabar, yang ada di lingkungan Gedung Sate, Kota Bandung diklaim Gubernur Jabar Ahmad Heryawan seluruhnya hadir. Terkecuali enam orang yang mengajukan cuti hamil dan melahirkan.
Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, serta pejabat Pemprov Jabar menggelar silaturahmi di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (11/7) pagi. Para PNS bergiliran menyalami dua kepala daerah tersebut.
"PNS di Gedung Sate hadir semua, kecuali yang enam orang cuti hamil dan cuti melahirkan. Top lah kehadiran PNS kita 100 persen. PNS Pemprov Jawa Barat seluruhnya hadir, kecuali yang cuti," kata pria yang akrab disapa Aher usai bersilaturahmi.
Di hari pertama masuk kerja ini, total ada 1.501 dari 1.507 PNS yang berangkat bekerja. Dia mengatakan, adanya larangan mengambil cuti digabungkan dengan cuti bersama, cukup efektif. Sehingga tidak ada PNS yang mengambil cuti untuk saat ini, selain cuti persalinan.
"Kan kalau cuti disatukan dengan cuti bersama enggak boleh kan, Pak Menteri (PAN dan Reformasi Birokrasi) melarang itu, harus masuk seluruhnya. Makanya cutinya cuti khas ya, cuti menjelang melahirkan dan cuti setelah melahirkan," ujarnya.
Jika ada PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang dibenarkan, dia menegaskan ada sanksi yang diatur. Sehingga PNS mau tidak mau harus tetap bekerja meski masih menikmati suasana libur Lebaran.
"Kita apresiasi bagi mereka (yang hadir). Tentu bagi yang tidak hadir biasa kita beri sanksi, reward (penghargaan) dan punishment (sanksi) harus seimbang. Reward-nya TPP-nya dipertahankan, kalau kemudian tidak hadir dengan alasan-alasan yang tidak dibenarkan ya ada punishment, dipotong TPP-nya, jelas kan," tandas Aher.
Aher pun memastikan seluruh pelayanan publik kembali normal di hari pertama kerja. Sebab semua PNS sudah kembali bekerja dan harus melaksanakan tugas masing-masing di berbagai instansi.