67 WNI di Jerman Resah Belum Terima Surat Suara Pemilu
Total ada laporan dari 67 warga di daerah Köln, Bonn, Aachen, München dan Düsseldorf yang belum menerima surat suara, sebanyak 50 orang dari mereka terdaftar di DPT. Mereka mendapat laporan bahwa surat suaranya telah dikirim lewat jasa pengiriman dan berstatus telah terkirim.
Sejumlah surat suara telah dikirim melalui jasa pengiriman di wilayah kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Frankfurt, Jerman. Namun warga mengeluhkan belum menerima surat itu. Ini membuat WNI resah.
Wilayah kerja meliputi enam negara bagian yaitu Baden-Württemberg, Bayern, Hessen, Nordrhein-Westfalen, Rheinland-Pfalz dan Saarland.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
Warga Indonesia yang tinggal di Bonn, Marintan Pakpahan mengatakan, meski terdaftar di Daftar Pemilih Tetap, namun hingga berita ini diturunkan dia mengaku belum menerima surat suara. Padahal menurut keterangan dari sistem pelacakan, surat itu telah terkirim pada 28 Maret 2019.
Dia menanyakan kepada PPLN perihal keberadaan surat suaranya yang berstatus telah dikirim oleh pihak jasa pengiriman tetapi hingga Rabu (10/4) sore. Dia sama sekali tidak mengetahui keberadaan surat tersebut.
"Saya tanyakan kepada PPLN, jawabnya silakan tanyakan ke penyedia layanan pengiriman atau tetangga," ujar Marintan seperri dilansir Liputan6.com, Sabtu (13/4).
Hal sama juga dialami Standy Christianto dan Sunarti yang juga tinggal di Bonn. Status surat suara mereka dilaporkan telah terkirim namun mereka belum menerimanya.
"Saya email langsung ke PPLN dan dapat nomor lacak pengiriman, aku cek online ternyata paketnya sudah terkirim tanggal 29 Maret jam 16:53 tapi ternyata tidak ada kiriman apa pun yang datang ke rumah, padahal di rumah ada orang," ujar Sunarti.
Sunarti mengatakan dirinya akan tetap berupaya supaya dapat memilih dan berencana mendatangi TPS pada tanggal 13 April mendatang. "Apapun risikonya saya harus ke Frankfurt," kata dia.
Pengalaman yang sama dirasakan Standy. Dia akan terus berusaha agar bisa mencoblos. Standy pun mempertanyakan keputusan PPLN Frankfurt yang mengirimkan dokumen surat suara lewat jasa pelayanan tertentu yang menurutnya memiliki kualitas kurang baik, sementara PPLN lain di Jerman mempergunakan layanan pengiriman yang berbeda.
Seorang warga yang aktif mengawasi jalannya pemilu, Chandra Sedyaleksana mengaku menerima laporan dari warga di wilayah kerja PPLN Frankfurt terkait masalah ini.
"Total ada laporan dari 67 warga di daerah Köln, Bonn, Aachen, München dan Düsseldorf yang belum menerima surat suara, sebanyak 50 orang dari mereka terdaftar di DPT. Mereka mendapat laporan bahwa surat suaranya telah dikirim lewat jasa pengiriman dan berstatus telah terkirim. Data benar, alamat benar, tetapi tidak dapat surat," ujar Chandra.
Selain itu, WNI di Jerman lainnya, Chandra mengatakan ada 13 laporan yang sama dari Heidelberg, 12 dari Frankfurt dan 26 di wilayah Stuttgart.
"Kami terus berkomunikasi dengan Panwaslu dan PPLN Frankfurt agar masalah ini dapat terselesaikan semaksimal mungkin," kata Chandra.
Reporter: Teddy Tri Setio Berty
Baca juga:
Usai Nyoblos di KBRI Dhaka, WNI Santap Bakso Pengobat Rindu
Cerita WNI di Belanda, Surat Suara Sudah Dicoblos Kembali ke Pemilih
WNI di Belanda Tempuh Ratusan Kilometer Demi Pencoblosan Pemilu 2019
Cerita WNI di Arab Saudi Saat Nyoblos di KBRI Riyadh: Ramai dan Bersemangat Sekali
WNI di Belanda Harus Tempuh Ratusan Kilometer Demi Mencoblos di Pemilu