7 Cara pembunuh bayaran eksekusi Holly di Apartemen Kalibata
Rencana yang disusun oleh El Riski, AL, S dan R (buron) begitu banyak meninggalkan jejak usai mengeksekusi Holly.
Tidak ada kejahatan yang sempurna, mungkin itulah ungkapan yang melekat kepada empat pelaku penganiayaan terhadap Holly Angela Hayu, perempuan yang ditemukan tewas bersimbah darah di kamar E09AT, lantai 9, Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, senin (30/9) silam. Padahal para pelaku telah merencanakan aksi pembunuhan keji tersebut dengan matang,
Empat pelaku yakni, El Riski, AL, S dan R (buron) begitu banyak meninggalkan jejak usai mengeksekusi Holly.
El Riski tewas jatuh dari lantai kamar Holly saat mencoba melarikan diri bersama rekannya R. R sendiri kini masuk dalam daftar pencarian orang Polda Metro Jaya.
Sedangkan, AL ditangkap di rumahnya Perumahan Griya Laras Asri, Blok B1, No 7, Desa Tonjong, Bojong Gede, Depok pada Senin (7/10) sekitar pukul 04.00 WIB dan S ditangkap Rabu (9/10) dini hari di rumahnya Karawang, Jawa Barat.
Berikut rencana yang telah dirancang pelaku pembunuhan Holly hingga berakhir dengan berantakan:
-
Kapan Isna Sari mengubah daftar belanjanya? Ia mengungkapkan telah mengubah daftar belanjanya sejak awal konflik Gaza pecah.
-
Kapan kumpulan tanya jawab ini dikumpulkan? Berikut kumpulan tanya jawab dengan jawabannya dilansir dari berbagai sumber, Rabu (19/6/2024).
-
Nama kelompok nyeleneh apa yang bisa kamu temukan di daftar ini? Kumpulan nama kelompok nyeleneh bisa menjadi ide memberi identitas grup di media sosial hingga saat bermain bersama.
-
Apa saja yang dilarang untuk dibungkus dengan lakban secara berlebihan? Ada pun barang-barang yang dilakban secara berlebihan oleh jemaah antara lain mi instan, baju, sandal hingga makanan kering.
-
Bagaimana Buleng dilakukan? Buleng diawali dengan memperkenalkan judul cerita, dilanjutkan dengan menyebutkan silsilah raja, menggambarkan sekilas keadaan kerajaan, menggambarkan konflik-konflik yang terdapat dalam cerita, lalu diakhiri dengan penjelasan pesan moral yang terkandung dalam cerita.
-
Kenapa Kemendag mengatur perdagangan melalui positive list? "Positive list masih dibahas antar kementerian/lembaga terkait dan diharapkan dapat segera diselesaikan. Produk yang masuk positive list jumlahnya tidak banyak. Artinya, selain produk tersebut dipersilahkan menggunakan jalur impor biasa,"
Menyewa satu kamar di Tower yang sama dengan Holly
Empat pelaku yang berkomplot untuk membunuh Holly rupanya sudah menyewa kamar e06be di lantai 6, Tower Ebony, Apartemen Kalibata City. Tower Ebony merupakan tower yang sama dengan Holly, namun kamar perempuan bernama asli Niken ini berada di lantai 9.
"Pelaku sudah membayar sewa hingga enam bulan ke depan dari bulan Agustus," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto , di kantornya, jumat (11/10).
Bahkan, pelaku yang menyewa kamar atas nama Surya Hakim alias S tersebut sudah membayar sewa mencapai Rp 21,5 juta. "Ya, sudah dibayar Rp 21,5 juta untuk enam bulan," tutur Rikwanto .
Di kamar lantai 6, para pelaku susun strategi
Kamar e06be dijadikan para pelaku sebagai 'base camp' dalam menyusun perencanaan pembunuhan terhadap Holly. Di samping itu, di kamar itu pula tempat pelaku melakukan pengintaian terhadap aktivitas Holly sehari-hari.
"Di kamar itu mereka melakukan perencanaan juga mempelajari keseharian Holly di sana ," terang Rikwanto .
bikin alibi, para pelaku berlagak bak anak band
Guna berbaur dan menghilangkan rasa curiga warga Apartemen Kalibata City, keempat pelaku berlagak layaknya anak band. Saban hari keempatnya akan terlihat naik turun tower sambil menenteng sebuah peti berwarna hitam yang sewajarnya digunakan para anak band untuk menyimpan gitar listrik.
"Sehari-hari biasanya mereka naik turun apartemen sambil membawa peti untuk menyimpan alat musik. Jadi seolah-olah mereka merupakan anak band yang sedang sibuk," papar Rikwanto .
'Pencitraan' itu mereka buat juga ditujukan manakala usai melakukan eksekusi terhadap Holly dan meletakkan mayat Holly di dalam peti tidak ada satu orang pun yang menaruh curiga.
"Jadi kan nanti orang-orang melihatnya sudah biasa," tambah Rikwanto .
Masuk ke kamar Holly, pelaku kurang persiapan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan dua pelaku yakni El Riski dengan R (buron) masuk ke kamar apartemen Holly dengan menggunakan kunci palsu. Di dalam kedua pelaku tengah menunggu Holly untuk kemudian dibunuh.
"Mereka sudah masuk ke kamar Holly dengan kunci palsu," ucap Rikwanto .
Benar saja, begitu Holly masuk kamar, kedua pelaku langsung menarik Holly dan menyebabkan Holly berteriak dan melakukan perlawanan.
Namun, sialnya ketika Holly masuk ke kamarnya, dirinya tengah asik berbincang dengan ibu angkatnya di telepon.
"Saat itu Holly membuka pintu kamar sambil tengah menelepon ibu angkatnya," ucap Rikwanto .
Langsung disergap begitu masuk kamar membuat Holly berteriak dan meronta-ronta kemudian komunikasi di telepon langsung terputus. Teriakan dan juga terputusnya sambungan telepon itulah yang mengundang perhatian si ibu angkat yang langsung berinisiatif menghubungi keamanan apartemen dan mengajak beberapa rekan keluarga untuk mendatangi Holly di Apartemen.
Pelaku panik saat sekuriti coba dobrak pintu kamar Holly
Tidak berapa lama Holly dianiaya, petugas keamanan apartemen yang disusul oleh ibu angkat juga keluarga Holly lainnya datang ke kamar Holly. Mereka langsung berupaya mendobrak pintu kamar Holly dari depan.
"Pada saat sekuriti dan rekan Holly mencoba mendobrak, dua pelaku masih berada di dalam kamar," terang Rikwanto .
Kemudian, keduanya langsung kabur menuju kamar di sebelah kamar Holly dengan cara merayap melalui balkon.
"Mereka mengikat handuk di teralis besi balkon yang dijadikan sebagai pegangan," urai Rikwanto .
Hilang keseimbangan saat kabur, El Riski terjun dari lantai 9
Dua pelaku eksekutor Holly yang panik lantaran petugas keamanan dan rekan Holly yang memaksa masuk dari luar pintu lantas kabur dengan merayap di dinding ke kamar sebelah Holly. Kemudian keduanya langsung mengikat handuk ke teralis besi balkon untuk selanjutnya turun menuju salah satu kamar kosong di lantai 8.
Pelaku R berhasil mendarat dengan selamat di kamar e.08as di lantai 8 dengan memecahkan kaca jendela dari luar.
"Namun, pelaku Riski terpeleset dan terjatuh dari balkon hingga tewas," tutur Rikwanto .
Jatuh karena terpeleset, El Riski diteriaki 'goblok lu'
El Riski apes. Pasalnya pria asal Lampung Utara tersebut tewas terpeleset saat melarikan diri usai membunuh Holly. Kesal, pelaku R (buron) meneriaki El Riski goblok.
Hal tersebut diutarakan salah satu penghuni apartemen Kalibata City yang mendengar secara langsung.
"Saya kaget waktu denger ada kaca jendela pecah. Nggak berapa lama ada yang teriak dari kamar di lantai 8 itu 'goblok lu'," ujar warga tersebut.
Baca juga:
Polisi sebut salah satu pembunuh Holly adalah sopir suaminya
Gatot, suami siri Holly sudah lama tidak tempati rumah dinas BPK
Siapa otak pembunuhan sadis pada Holly Angela?
Kelabui penghuni, pembunuh Holly berlagak jadi anak band
Polisi temukan handuk, peti, 2 gitar dan kopi di kamar Holly