Dulu Susah Dapat Kerja, Pemuda Berusia 29 Tahun Ini Berhasil Punya Properti dan Vila di Bali
Samuel Bobby Hassan tak menyangka membeli rumah dan gedung berhantu ternyata membuat dia kaya raya
Gelar yang didapatkan dari bangku kuliah tidak serta membuat orang sukses. Hal ini dialami oleh Samuel Bobby Hasan. Lulus dari sebuah kampus di Kota Bandung sekitar tujuh tahun silam justru membuat Bobby kesulitan mendapat kerja.
“Saat itu saya mematok minimal kerja gaji UMR (Upah Minimum Regional), tapi ternyata enggak dapat-dapat. Akhirnya saya nganggur selama beberapa waktu,” ujar Bobby, dikutip dari YouTube PecahTelur, Rabu (26/9/2024).
Suatu waktu, Bobby diajak sepupunya ke Jakarta. Di sana ia bertemu dengan kakak sepupunya yang merupakan seorang pebisnis properti. Bobby pun diajak untuk terjun ke bisnis properti.
“Saya sempat bingung karena enggak modal dan enggak tahu ilmunya. Bayangan saya waktu itu bisnis properti pasti padat (banyak) modalnya,” imbuh Bobby.
Pilih Properti Unik
Singkat cerita, Bobby akhirnya nekat mencoba berbisnis properti karena merasa tidak punya pilihan karier. Uniknya, Bobby memilih jalan mengakuisi properti-properti macet dan mangkak.
Pengalaman pertamanya yang sangat berkesan ialah saat mengakuisisi rumah milik seseorang yang saat itu tengah lumpuh.
“Orangnya sakit sehingga tidak bisa bayar cicilan utang bank, otomatis karena telat-telat bayar bunganya makin tinggi. Saya bantu selesaikan utangnya dan saya akuisisi rumahnya. Jadi selain dapat untung, saya juga membantu pemilik rumah tersebut,” ungkap Bobby.
Kerja Keras
Bobby mengaku menjalani profesi di bidang properti tidak melulu butuh modal uang. Modal, kata Bobby, juga bisa berupa ilmu, karakter, tekad.
“Kalau kita tidak punya salah satu dari empat modal tadi ya tidak bisa sukses,” ujar pria kelahiran tahun 1995 ini.
Merintis karier dari nol bukan hal mudah. Hal ini juga dialami Bobby. Dulu, ia bahkan hanya tidur dua hingga tiga jam dalam sehari karena sangat sibuk mengurusi akuisisi properti.
Sukses di Usia Muda
Kerja di bidang properti ialah kerja tim. Berkat memiliki rekan-rekan kerja yang punya kualifikasi mumpuni, Bobby pun dengan mudah mendapatkan informasi mengenai properti macet atau mangkrak di berbagai daerah di Indonesia.
Saat pandemi, Bobby mengakuisisi beberapa properti di Pulau Bali. Dua properti itu kemudian direnovasi menjadi vila.
“Awalnya saya main properti itu hanya beli terus renovasi, lalu jual. Saat pandemi mindset saya soal properti berubah. Properti ini bisa dimanfaatkan untuk lebih untung. Saya akhirnya kembangkan properti di Bali jadi vila dan ternyata menghasilkan uang lumayan banyak,” jelas Bobby.
Pria 29 tahun ini pun bercita-cita bisa memiliki 1.000 vila di Pulau Bali sebelum tahun 2030. Ia ingin membuka lapangan pekerjaan sebanyak mungkin untuk orang-orang lokal di Bali.