7 Hektare hutan dibakar di Kampar, polisi & TNI datangi lokasi
Kuat dugaan hutan tersebut sengaja dibakar untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit.
Personel gabungan TNI-Polri serta karyawan dari PT Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI) melaksanakan pengecekan titik api di wilayah Desa Sei Sarik, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Kuat dugaan hutan tersebut sengaja dibakar untuk membuka lahan perkebunan kelapa sawit.
Komandan Pos (Danpos) Kampar Kiri Serma AH Nasution menjelaskan Lahan yang terbakar merupakan hutan dan lahan semak belukar. Patroli gabungan yang dipimpin Kapolsek Kampar Kiri Kompol Jon Firdaus secara langsung melakukan pemantauan di lapangan.
"Tim patroli menemukan lahan yang telah terbakar dengan luas sekitar 7 hektare, namun api sudah padam," ujar Serma AH Nasution kepada merdeka.com, Senin (3/7).
Pemilik lahan diketahui bernama Suyatno (60) warga Desa Sei Sarik yang bekerja sebagai petani. Lahan yang terbakar telah digaris polisi dan dua potong kayu terbakar diamankan anggota Polsek setempat sebagai barang bukti. Saat ini sedang dalam proses penyelidikan Polsek Kampar Kiri.
Di lahan terbakar, tim gabungan juga menemukan adanya upaya penumbangan kayu untuk pembersihan lahan. Tampaknya lahan tersebut akan ditanami kelapa sawit. Sebab, di kawasan hutan itu tampak sebagian besar sudah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit.
Menurut Serma AH Nasution, setelah dilakukan pengecekan di lokasi kebakaran itu, diketahui bahwa area yang terbakar sebenarnya terletak di perbatasan Desa Balung Kecamatan Koto Kampar yang berbatasan langsung dengan Dusun Bayan Desa Sei Sarik Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar.
"Untuk menjangkau lokasi kebakaran terbilang sulit. Hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki, terlebih hutan dan semak belukar serta berbukit-bukit yang tingginya mencapai 1 kilometer dan cukup curam," katanya.
AH Nasution menambahkan, upaya pemadaman telah dilakukan dengan bantuan dua unit helikopter TNI AU Lanud Rosemin Nurjadin Pekanbaru yang melakukan water bombing atau bom air berulang kali di kawasan yang terbakar hingga api padam.
"Proses pengambilan air dilakukan di Desa Sei Sarik. Hingga saat ini api di lahan tersebut telah padam dan hanya meninggalkan sedikit kepulan asap putih," pungkasnya.