70 Orang dirawat di RSUD Subang akibat wabah DBD, 1 meninggal dunia
Terbatasnya ruang perawatan membuat sebagian pasien terpaksa ditempatkan di selasar rumah sakit.
Tidak hanya di Kota Bogor, wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjangkiti Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pasien DBD terus berdatangan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng Subang. Saat ini tercatat, 70 penderita DBD dirawat di rumah sakit milik pemerintah itu.
Akibat keterbatasan ruang perawatan, sebagian pasien terpaksa ditempatkan di selasar rumah sakit. Bahkan beberapa diantaranya dirawat di kursi tunggu. Pihak rumah sakit juga mulai kewalahan dengan semakin banyaknya jumlah pasien DBD yang didominasi anak-anak.
-
Siapa yang mengibarkan bendera raksasa di Subang? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Apa yang dimaksud dengan Subak? Ternyata, Subak bukan sekadar nama tempat, melainkan metode pengairan di wilayah tersebut. Menurut Wikipedia, Subak merupakan kegiatan ritual keagamaan yang dilakukan oleh anggota masyarakat yang sepakat mengelola sistem pengairan sawah.
-
Apa itu Tari Doger Subang? Tari Doger jadi kesenian lokal khas Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kesenian ini memiliki gerak dengan tempo cepat, sesuai iringan musik tradisional Sunda. Di balik ekspresifnya para penari Doger, ternyata memberikan sebuah kebahagiaan dari seorang remaja yang sedang jatuh cinta.
-
Apa itu demam? Demam merupakan kondisi di mana suhu tubuh seseorang naik di atas 37 derajat Celsius.
-
Apa yang terjadi dengan sumur di Demak? Sumur itu adalah milik seorang warga yang berada di Dukuh Ngumpul, Desa Tegalarum, Mranggen. Air yang biasa diperoleh pada kedalaman sekitar 7 meter tiba-tiba meluber walau terus-menerus ditampung ke dalam bak dan galon.
-
Apa yang dilakukan Bupati Subang saat mengibarkan bendera? Bupati Subang Rela Bergelantungan saat Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa, Beri Pesan Ini ke Anak Muda Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, sepanjang Januari ini sedikitnya 70 orang positif DBD dan satu orang meninggal dunia. Sebagian besar para pasien berasal dari sejumlah Kecamatan terutama dari enam kecamatan yang merupakan daerah endemik.
"Paling banyak di kecamatan Pagaden, terus menyusul kecamatan Subang, Kecamatan Cipunagara, terus Pagaden Barat, Cisalak, dan Sagalaherang. Meninggal satu orang, warga Kelurahan Pasir Kareumbi," kata Pelaksana P2 DBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Teti Kartikasari di Subang, Selasa (26/1).
Dinas Kesehatan khawatir jumlah pasien DBD di Kabupaten Subang semakin bertambah. Berkaca dari tahun lalu, jumlahnya bisa mencapai 667 orang, dan 9 orang diantaranya meninggal dunia.
"Antisipasi yang kami lakukan untuk menangani kasus DBD ini, sosialisasi kepada masyarakat terus kami lakukan seperti untuk membersihkan jentik, mengenali gejala, serta melakukan pengasapan atau foging," ujar Teti.
Selain di Rumha Sakit Umum Daerah Ciereng Subang, pasien diduga DBD juga tersebar di sejumlah Rumah Sakit lainnya. Namun pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Subang belum menyatakan dalam kategori kejadian luar biasa (KLB).
"Hingga Kemarin masih banyak yang masuk ke Rumah Sakit, UGD juga masih penuh. Selain di RSUD ciereng, ada juga di Rumah Sakit PTPN banyak sekali suspect yang di rawat, setelah di sortir sesuai kriteria, tapi dari sekian ratus itu cuma berapa yang kena DBD," jelas Teti.
(mdk/noe)