72 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Perusakan Bendera di Asrama Mahasiswa Papua
72 orang saksi itu terdiri dari mahasiswa, masyarakat sekitar dan saksi-saksi lain yang diperoleh di TKP. Selain itu, penyidik juga tengah melakukan pemeriksaan CCTV yang diperoleh pada saat kejadian, yakni tanggal 15 hingga 17 Agustus.
Polisi terus mendalami kasus dugaan pengerusakan bendera di Asrama Mahasiswa Papua Jalan Kalasan No 10, Surabaya. Penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya pun sudah memeriksa 72 orang saksi.
72 orang saksi itu terdiri dari mahasiswa, masyarakat sekitar dan saksi-saksi lain yang diperoleh di TKP. Selain itu, penyidik juga tengah melakukan pemeriksaan CCTV yang diperoleh pada saat kejadian, yakni tanggal 15 hingga 17 Agustus.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
"Kami juga tengah mengupayakan atau mencari saksi-saksi lainnya untuk bisa menambah alat bukti yang ada. Yang pasti, sampai saat ini kita masih mendalami mudah-mudahan lebih jelas tentang siapa yang telah merusak bendera tersebut," jelas Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho saat dikonfirmasi, Jumat (30/8).
Ditanya terkait detail pengerusakan bendera tersebut, Sandi mengatakan bahwa bendera itu ditemukan masih terpasang, tapi tiangnya sudah bengkok menjadi tiga, dan kondisinya ditemukan berada di selokan depan Asrama.
"Jadi berdasarkan keterangan saksi-saksi, setelah pulang salat Jumat mengetahui bahwa bendera sudah tidak berdiri lagi di depan asrama kemudian dicermati lebih jauh, tiangnya sudah bengkok menjadi tiga dan berada di selokan," ujarnya.
Lantas, apakah ada oknum yang sengaja melakukan pengrusakan bendera tersebut? Sandi menegaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, ada seseorang yang telah membengkokkan tiang bendera tersebut.
"Ini yang akan terus kami dalami. Penyidik juga terus mengumpulkan saksi-saksi dan barang bukti untuk mengungkap kasus ini. Sementara itu dulu ya," tandasnya.
Sebelumnya, Polrestabes Surabaya sudah memanggil lima orang saksi dari Organisasi Masyarakat (Ormas) terkait dugaan pengrusakan bendera di Asrama Mahasiswa Papua Jalan Kalasan No 10, Surabaya.
Kelima orang itu, diketahui bernama Tri Susanti alias Mak Susi alias Susi Rohmadi dari (FKPPI), Dj Arifin dan Arukat Djaswadi dari (Sekber Benteng NKRI), Basuki dari (Pemuda Pancasila), serta Agus Fachrudin alias Gus Din dari (Wali Laskar Pembela Islam Surabaya).
Baca juga:
Sakit, Mak Susi Mangkir Pemeriksaan Kasus Rasisme Asrama Mahasiswa Papua
Tokoh Papua Sesalkan Pemerintah Tindak Kasus Rasisme Usai Rakyat Papua Demo
Jika Situasi Kondusif, Wiranto Jamin TNI/Polri Akan Ditarik dari Nduga
Dinginkan Situasi, Tokoh Muda Papua Sepakat Beri Ruang ke Pemerintah
250 Anggota Brimob Polda Sumsel Dikirim ke Papua
Gerindra Usulkan Presiden Jokowi dan Kabinet Segera Berkantor di Papua
Wiranto: 5 Anggota TNI Terkait Insiden di Surabaya Sudah Diproses, Termasuk Danramil