76 Gempa Susulan Guncang Sumur Banten Sejak Kemarin
Hasil monitoring BMKG menunjukkan 76 aktivitas gempa bumi dengan magnitudo terbesar 5,1 dan terkecil 2,3.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi 76 gempa susulan di wilayah Sumur, Pandeglang, Banten sejak gempa pertama berkekuatan magnitudo 5,4 mengguncang wilayah tersebut pada Rabu (10/5) siang. Gempa susulan 76 kali itu terjadi hingga Kamis (11/5) pukul 18.00 WIB.
"Jumlah 76 kali gempa bumi susulan," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Dimana gempa Kabupaten Bandung terjadi? Persisnya kedalaman gempa mencapai 10 km di titik 7.19 LS dan 107.67 BT.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
Hasil monitoring BMKG menunjukkan 76 aktivitas gempa bumi dengan magnitudo terbesar 5,1 dan terkecil 2,3.
Penyebab Gempa
Daryono sebelumnya mengatakan bahwa gempa bumi yang terjadi di Selat Sunda pada Rabu (10/5), merupakan gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif. Menurut Daryono, gempa tersebut bukan gempa megathrust, gempa sangat besar yang terjadi di zona subduksi.
"Sehingga masyarakat pesisir tidak perlu cemas atau khawatir dan tetap beraktivitas seperti biasa," kata Daryono.
Dia menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi di Selat Sunda memiliki mekanisme pergerakan geser.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi (menimbulkan) tsunami," kata dia.
Daryono mengimbau warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memastikan bangunan tempat tinggal tidak mengalami kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
(mdk/gil)