8 Terduga teroris diduga berencana jadikan Halmahera pusat latihan
8 Terduga teroris diduga berencana jadikan Halmahera pusat latihan. Delapan terduga teroris itu dibekuk di kawasan Banten, Bekasi dan Tangerang Selatan (Tangsel). Satu dari delapan terduga teroris ditembak mati karena melawan saat hendak ditangkap tim Densus.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap delapan terduga teroris di Banten, Bekasi dan Tangerang Selatan (Tangsel). Satu dari delapan terduga teroris ditembak mati karena melawan saat hendak ditangkap tim Densus.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, kelompok ini ingin memindahkan lokasi pelatihan militer di Poso ke Halmahera, Maluku Utara.
"Kalau dari keterangannya ingin memindahkan kamp dari Poso ke Halmahera," kata Martinus di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/3).
Kendati begitu, Martinus belum mau membeberkan alasan kelompok teroris ini ingin menjadikan Halmahera sebagai pusat pelatihan teroris. Menurutnya, hal itu masih didalami pihak Densus.
"Mereka menyampaikan kepada penyidik di Halmahera pertimbangannya apa di tempat tersebut, ini masih didalami oleh penyidik," ujar dia.
Bukan hanya itu, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini juga mengaku belum mengetahui apakah lokasi pelatihan militer itu sudah didirikan apa belum. Dikatakan Martinus, pihaknya akan mengecek langsung ke sana untuk memastikan ada apa tidaknya kamp pelatihan teroris tersebut.
"Mereka baru menyebut Halmahera. Melakukan kamp kamp pelatihan di Halmahera," pungkas Martinus.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap delapan terduga teroris di tiga wilayah yakni Banten, Bekasi dan Tangerang Selatan. Dari delapan yang ditangjap, satu terduga berinisial Nanang Kosim (NK).
Sementara tujuh terduga lain di antaranya, SM alias AR (45), BDP (37), M (45), Achmad Supriyanto, Icuk, Pamulang, dan Ojid Abdul Majid. Dari pemeriksaan sementara, ketujuh ini bergerak dalam satu kelompok di bawah komando SM alias AR.
Baca juga:
Densus tangkap 4 terduga teroris berkaitan penangkapan di Banten
Rumah istri terduga teroris Cilegon digerebek polisi
Kesaksian warga saat Densus baku tembak dengan teroris di Cilegon
Sepak terjang Nanang terduga teroris sebelum tewas dibedil Densus
Berikut kronologis penangkapan 4 terduga teroris di Cilegon
Ini identitas 4 terduga teroris ditangkap di Cilegon
1 Terduga teroris di Cilegon tewas saat baku tembak dengan Densus 88
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.