8 Teroris Ditangkap di Tambun, Pemerintah Langsung Operasi Yustisi
Polsek Tambun bersama pemerintah menggelar operasi yustisi di wilayah setempat. Hal ini menyusul banyaknya tersangka teroris di wilayah setempat ditangkap aparat Densus 88 Antiteror dalam kurun waktu 20 hari.
Polsek Tambun bersama pemerintah menggelar operasi yustisi di wilayah setempat. Hal ini menyusul banyaknya tersangka teroris di wilayah setempat ditangkap aparat Densus 88 Antiteror dalam kurun waktu 20 hari.
Berdasarkan catatan merdeka.com, selama 20 hari sejak 23 September lalu, sedikitnya delapan tersangka teroris ditangkap dari wilayah Tambun. Terakhir, semalam di Papan Mas, dengan tersangka Adnan alias Aulia alias Gondrong.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
Sebelumnya pada 23 September lalu ada enam yang ditangkap. Mereka adalah Abu Zee Ghurobah, Haydar, Asep Roni, Igun Gunawan, Sandi Purnama, dan Sutiah (istri Asep Roni. Kemudian pada 13 Oktober lalu Noval Agus Syahroni.
Kapolsek Tambun, Kompol Siswo mengatakan operasi yustisi untuk mendata penduduk untuk mencegah pergerakan pelaku terorisme. Adapun sasaran utama operasi kependudukan adalah rumah-rumah kontrakan.
"Kami mengimbau pemilik kontrakan jeli apabila ada penyewa kamar. Minta identitasnya, jika perlu dilihat dulu asal usulnya setelah itu dilaporkan ke RT/RW hingga aparatur desa," kata Siswo di sela operasi yustisi di Jatimulya, Tambun Selatan, Kamis (16/10).
Menurut dia, wilayah Tambun baik itu di bagian utara maupun selatan kerap menjadi tempat singgah teroris. Hal ini terbukti selama 20 hari terakhir ada delapan orang ditangkap Densus 88. Karena itu, pendataan warga harus diintensifkan.
"Bhabinkamtibmas di setiap desa juga harus berperan aktif agar wilayah tambun bebas dari paham radikalisme dan terorisme," ujar dia.
Selain itu, kata dia, keterlibatan masyarakat terhadap situasi keamanan juga diminta ditingkatkan. Masyarakat, kata Siswo, tak perlu segan untuk melapor ke RT/RW hingga aparatur desa apabila menemukan orang yang mencurigakan, terutama berkaitan dengan aktivitas terorisme.
Camat Tambun Selatan Iman Santoso mengatakan, hasil operasi sementara ditemukan banyak warga luar daerah belum memiliki identitas Kabupaten Bekasi. Padahal, mereka sudah lama menetap di wilayahnya.
"Kami mendorong agar mereka segera mengurus administrasi kependudukannya. Ini dapat mencegah adanya aktivitas terorisme," ujar Iman.
Baca juga:
Bapak & Anak Terduga Teroris di Bali Satu Grup WA 'Menanti Al Mahdi' dengan Abu Rara
Densus Sita Bubuk Pembuat Bom Sampai Buku Jihad di Bekasi
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Jaringan Lampung di Tambun Bekasi
Gerak Cepat Aparat Minimalisir Gangguan Dalam Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin
Polisi Perketat Pengamanan usai Temukan Cairan Kimia di Rumah Terduga Teroris Cirebon