80 Warga di Sukabumi Keracunan Usai Santap Hidangan Hajatan
Dugaan keracunan massal itu setelah warga mendatangi pesta pernikahan yang digelar oleh salah seorang warga. Awalnya, usai menyantap hidangan tersebut tidak ada warga yang mengeluhkan gejala keracunan seperti pusing, mual, muntah-muntah maupun buang air secara tidak normal.
Puluhan warga Kampung Sindanghayu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang diduga keracunan makanan usai menyantap hidangan dalam acara hajatan yang digelar oleh salah satu warga setempat. Kini kondisinya mulai membaik.
"Kami mendapatkan laporan terjadi keracunan makanan secara massal di Desa Wanasari, Kecamatan Surade pada Minggu (22/8) malam. Setelah kami periksa, ternyata sudah ada puluhan warga yang datang puskesmas pembantu (pustu) yang ada di sekitar Kantor Desa Warnasari," kata Kades Wanasari Irwan Sudarmi, di Sukabumi, Senin (23/8).
-
Apa makna dari gerakan-gerakan yang ada di Tari Rayak-rayak Sukabumi? Disebutkan bahwa tari Rayak-rayak Sukabumian ini merupakan penggambaran dari rasa syukur oleh kaum muda di sana. Ini terlihat dari gerakannya yang banyak menyibakkan tangan sebagai tanda bentuk sorak sorak bergembira. Ini diartikan sebagai bentuk rasa syukur yang dihadirkan melalui ekspresi tarian suka cita.
-
Apa yang terjadi saat serangan harimau di Sukabumi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kenapa Curug Cimarinjung di Sukabumi terkenal? Memotret diri dengan keindahan ngarai dan air terjun akan membuat hasil foto pengunjung semakin istimewa.
-
Dimana lokasi serangan harimau terjadi di Sukabumi? Gambar: Ig Sejarah Jampang. Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan. Dalam Instagram @sejarahjampang, wilayah yang kala itu merupakan Das Sungai Cimandiri tersebut dilaporkan berkali-kali terjadi serangan harimau Jawa.
-
Kenapa Amphitheater Sukabumi dibangun? Agar bisa menikmati keindahan itu secara utuh, Amphitheater Ciletuh saat ini tengah dibangun.
Informasi yang dihimpun, dugaan keracunan massal ini berawal pada Minggu, warga mendatangi pesta pernikahan yang digelar oleh salah seorang warga. Awalnya, usai menyantap hidangan tersebut tidak ada warga yang mengeluhkan gejala keracunan seperti pusing, mual, muntah-muntah maupun buang air secara tidak normal.
Tetapi, pada Minggu malam, warga yang diduga menyantap hidangan di hajatan tersebut mulai mengalami gejala keracunan, ternyata ada sekitar 80 warga yang mengeluhkan pusing, mual, muntah hingga kondisinya lemah.
Tidak butuh waktu lama, pustu yang berada di sekitar kantor desa setempat langsung dipadati warga yang mengalami gejala keracunan. Dari hasil pemeriksaan petugas kesehatan mayoritas warga mengalami gejala keracunan ringan dan kondisi kesehatan sudah berangsur membaik.
Camat dan Kapolsek Surade berserta serta petugas lainnya pun sudah meninjau kondisi warga dan diimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan, seperti tidak berkerumun, tetap menggunakan masker dan menjaga kebersihan.
"Dari hasil pendataan sementara ada 80 warga yang diduga keracunan, mayoritas sudah kembali pulang dan kondisi kesehatannya berangsur membaik. Hanya ada beberapa saja yang kondisinya masih lemah dan sudah mendapatkan pemeriksaan dari petugas kesehatan," katanya pula. Dikutip Antara.
Irwan mengatakan pihak petugas kepolisian dan puskesmas pun sudah mengambil sampel makanan yang dihidangkan dalam hajatan tersebut untuk mengetahui penyebab utama dugaan keracunan massal ini.
Baca juga:
Warga Bener Meriah Diduga Keracunan Singkong Bakar, 1 Orang Meninggal
Hadiri Hajatan Nikah di Rumah Makan, Puluhan Warga Garut Keracunan
4 Warga Sikka NTT Meninggal Dunia usai Makan Ikan Buntal
Kehausan dan Tak Fokus, Relawan PPKM Mikro Salah Minum Cairan Desinfektan
Polisi Sebut Napi Wanita Keracunan Karena Iseng Campur Desinfektan dengan Sari Buah
4 Polisi di Kupang Diduga Keracunan, Pemilik Usaha Bakso Kecewa Dihakimi di Medsos