Abdullah bin Abbas, Sepupu Rasulullah Penggila Ilmu Pengetahuan
Suatu ketika, Ibnu Abbas mendengar sahabat Nabi Muhammad menyampaikan hadis. Tak menunggu lama, dia langsung mendatangi rumah sahabat tersebut di waktu istirahat siang untuk belajar.
Abdullah bin Abbas merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang ’gila’ ilmu pengetahuan. Dia tak pernah bosan menggali ilmu sejak usia muda.
Baca Alquran di sini.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Apa yang diraih Iqbaal Ramadhan baru-baru ini? Setelah ngejalanin kuliah dari tahun 2019 di Australia, Iqbaal Ramadhan akhirnya resmi jadi lulusan Media Komunikasi dari Monash University. Keren banget!
-
Apa yang sedang tren di bulan Ramadhan? Pantun adalah bentuk puisi lama yang sangat populer. Dalam rangka datangnya bulan suci Ramadhan, pantun adalah salah cara untuk menyambut bulan puasa tersebut.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Apa masalah pencernaan yang rentan terjadi saat puasa Ramadan? Masalah pencernaan seperti diare atau sembelit rentan terjadi pada saat bulan Ramadan.
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa Ramadan? Niat doa puasa adalah salah satu bagian dari puasa yang sangat penting untuk kita lakukan.
Umar bin al-Khaththab bahkan menyebutnya sebagai pemuda yang matang, mempunyai lisan yang gemar bertanya dan hati yang cerdas.
Abdullah bin Abbas adalah sepupu Rasulullah. Dia anak dari Abbas bin Abdul-Muththalib dan Ummu al-Fadl Lubaba. Ibnu Abbas lahir tiga tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah.
Begitu anak muda dari Bani Hasyim ini lepas dari gendongan ibunya, dia langsung menyertai Rasulullah. Ibnu Abbas selalu berada di samping Nabi Muhammad, baik saat salat maupun ketika melakukan safar.
Ketika Rasulullah meninggal dunia, Ibnu Abbas mengarahkan dayanya untuk menggali ilmu dari para sahabat Nabi. Dia mulai belajar dan berguru kepada mereka.
Suatu ketika, Ibnu Abbas mendengar sahabat Nabi Muhammad menyampaikan hadis. Tak menunggu lama, dia langsung mendatangi rumah sahabat tersebut di waktu istirahat siang untuk belajar.
Ibnu Abbas membentangkan kainnya di teras pintu rumah sahabat Nabi.
"Angin beri hembus membawa debu menyapu tubuhku. Kalau aku ingin, maka aku bisa meminta izin kepadanya dan dia pasti memberikan izin. Aku melakukan hal itu agar jiwanya rela," kata Ibnu Abbas dikutip dari buku Jejak Perjuangan dan Keteladanan Sahabat-sahabat Nabi yang ditulis Abdurrahman Ra'fat Al-Basya.
Ibnu Abbas tak mau diperlakukan istimewa saat menuntut ilmu, meskipun dia sepupu Rasulullah. Menurutnya, guru harus didatangi bukan sebaliknya.
"Jika yang bersangkutan keluar dan dia melihatku dalam kondisi demikian, maka dia berkata, 'Wahai sepupu Rasulullah, apa yang membuatmu datang? Mengapa engkau tidak memintaku untuk datang?' Maka aku menjawab, Aku lebih patut untuk datang kepadamu, karena ilmu itu yang seharusnya didatangi, bukan mendatangi," ujarnya.
Usaha Ibnu Abbas mencari ilmu membuahkan hasil. Dia akhirnya mencapai derajat keilmuan tertinggi yang membuat orang-orang tercengang.
Setelah mencapai derajat keilmuan seperti yang diharapkannya, Ibnu Abbas mengubah dirinya menjadi seorang pengajar bagi masyarakat. Rumahnya menjadi sebuah universitas bagi kaum Muslimin.
Salah seorang murid Ibnu Abbas menceritakan, universitas Ibnu Abbas dipenuhi penuntut ilmu. Orang-orang bahkan berdesak-desakan di jalan menuju ke rumah Ibnu Abbas.
"Mereka menutup jalan tersebut bagi orang lain, aku masuk kepadanya, aku menyampaikan kepadanya bahwa orang-orang berjejal-jejal di pintu rumahnya."
(mdk/rnd)