ABG Disiram Ibu dengan Air Panas di Depok Masih Trauma, Menolak Dipulangkan ke Rumah
RV (14), anak baru gede (ABG) yang diduga disiram air panas oleh ibu kandungnya masih trauma dan ketakutan. Remaja perempuan itu menolak dipulangkan ke rumahnya.
RV (14), anak baru gede (ABG) yang diduga disiram air panas oleh ibu kandungnya masih trauma dan ketakutan. Remaja perempuan itu menolak dipulangkan ke rumahnya.
Ketika dimintai keterangan oleh penyidik, RV kerap mengalihkan jawaban. Dia pun menutup diri jika ada orang lain yang bertanya di mana rumah ibu kandungnya.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Kenapa bayi mudah terkena infeksi? Pada dasarnya bayi rentan terhadap infeksi disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan pada anak? Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Anak 1. Berikan Perhatian PenuhApabila terdapat tanda-tanda gangguan kecemasan pada anak, berikan perhatian penuh padanya karena ia sangat membutuhkan perhatian ekstra terutama pada apa yang ia rasakan. 2. Tetap Tenang Ketika gangguan kecemasan pada anak terjadi, orang tua atau pun kerabat yang ada di sekitarnya haruslah tetap tenang.(Foto : istockphoto.com) 3. Berikan Pujian Selalu berikan apresiasi atau apapun usaha yang telah anak lakukan. Hal itu akan membantunya untuk perlahan bangkit dari gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 4. Tidak Menghukum Sembarangan Apabila anak mengalami perkembangan yang kurang dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, jangan menghukumnya. Orang yang ada di sekitarnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantunya agar tidak menjadi gangguan kecemasan pada anak. Beritahu dan peringatkan anak dengan bahasa yang baik dan lembut. 5. Ubah Ekspektasi Jangan terlalu menaruh harapan yang sangat tinggi kepada anak, bantu ia menyesuaikan dirinya dengan kondisi yang sedang dialami agar tidak terjadi gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 6. Bersiap untuk Segala Perubahan Luangkan waktu untuk anak dalam segala perubahan yang sedang ia alami agar ia tidak mengalami gangguan kecemasan pada anak dan mengetahui bagaimana penanganan terhadap situasi yang sedang dialami.(Foto : istockphoto.com)
"Iya keterangan dari RT (yang menemukan RV) sempat menyampaikan hal itu bahwa tidak mau pulang," kata Wakil Kapolres Metro Depok AKBP Eko Wahyu Fredian, Rabu (8/2).
Untuk pemulihan kejiwaan lebih cepat, polisi membatasi orang yang akan mengunjungi RV. Apalagi remaja itu masih sulit diajak berkomunikasi. Penjagaan dilakukan agar trauma yang dialami RV tidak berkepanjangan.
"Jadi jangan sampai si anak ini yang trauma karena kekerasan lepas dari pengawasan kita, yang sedang kita tangani kasusnya mendapatkan trauma yang berulang," ujar Eko.
Dijaga 24 Jam
Penjagaan dilakukan agar tidak sembarang orang bisa mendatangi RV sehingga tidak memberikan dampak lebih buruk. Penjagaan dilakukan selama 24 jam dari polres dan polsek.
"Terutama polwan (yang menjaga). Kita tidak tahu dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan (sehingga RV) mendapat ancaman dan sebagainya. Kita antisipasi itu dengan menempatkan personel di situ (RS)," tegas Eko.
Saat ini RV belum mau berbicara banyak. Dia hanya terdiam jika ditanya. "Tidak mau bicara, agak takut kalau bertemu orang, apalagi ketemu orang banyak dia nggak mau bangun lah," tandasnya.
Mulanya, RV masih mau diajak bicara dengan kerabat dari almarhum ayahnya. Namun saat ini RV sudah lebih banyak diam jika ditanya. "Sempat menyampaikan di awal-awal sebelum dia (RV) dioperasi. Namun setelah proses operasi dan pasca itu masih belum mau menyampaikan banyak hal," jelas Eko.
Polisi terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Depok mengenai masa depan RV. Mereka juga akan membahas hak asuh RV setelah sembuh. "Ini yang sedang akan kami koordinasikan atas petunjuk Bapak Kapolres dengan Dinas Sosial. Karena harapan kami setelah anak ini keluar, bisa betul-betul mendapatkan fasilitas atau pendampingan psikologis dulu. Jangan sampai nanti diserahkan kepada pihak yang tidak kredibel, nanti malah tambah parah," pungkasnya.
(mdk/yan)