Abraham Samad dkk dorong pimpinan KPK minta pembentukan TGPF kasus Novel ke Presiden
Abraham Samad mengatakan, pihaknya ingin menguatkan KPK yang sering dihantam oleh pihak yang tak pro dengan pemberantasan korupsi. Namun, dirinya tak menyebut pasti siapa pihak yang menghantam KPK tersebut.
Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan sejumlah aktivis antikorupsi menyambangi Gedung Merah Putih KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka datang untuk membahas kasus penyiraman air keras penyidik KPK Novel Baswedan yang hingga kini tak kunjung diketahui siapa dalangnya.
Saat datang ke KPK, mereka lantas mendorong pimpinan KPK untuk mengusulkan segera pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita ingin mendorong pimpinan KPK sekarang untuk mengusulkan tim pencari fakta terhadap kasus Novel, kenapa, ini perlu. Karena setelah berlarut-larutnya waktu yang memakan waktu begitu lama, kasus Novel tidak ada penuntasan, dengan kata lain terkatung-katung. Kita berpikiran untuk usulkan pada pimpinan KPK agar mengusulkan ke Presiden bentuk TGPF," kata mantan Ketua KPK Abraham Samad di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, (31/10).
Abraham Samad mengatakan, pihaknya ingin menguatkan KPK yang sering dihantam oleh pihak yang tak pro dengan pemberantasan korupsi. Namun, dirinya tak menyebut pasti siapa pihak yang menghantam KPK tersebut.
"Kesakitan itu kalau KPK dalam keadaan terus menerus diberondong, dihantam dari kiri, kanan depan, belakang maka seluruh pimpinan KPK berkewajiban untuk membantu KPK itu intinya," ujarnya.
Kedatangan mereka juga untuk menyemangati dan bersilaturahmi dengan pimpinan KPK. Sebab, kata dia, saat ini keadaan lembaga antirasuah tersebut menjadi terpuruk.
"Maka seluruh mantan pimpinan harus merasakan itu dan harus punya sensitivitas untuk tetap mendukung secara penuh KPK," tutupnya.
Selain Abraham Samad, Juru Bicara Febri Diansyah mengatakan yang datang ke KPK di antaranya, Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto. Ada juga dari pegiat antikorupsi, media, dan aktivis HAM yaitu Muchtar Pabotinggi, Dadang Trisasongko, Allisa Wahid, Najwa Shihab, Usman Hamid, Asfinawati (Ketua YLBHI), Hariz Azhar, dan Algieffarie (Direktur LBH Jakarta).