Ini yang Dilakukan Said Abdullah Ketika Mengangkat Keterpurukan PDIP di 2004
Pada Pemilu yang pertama kali secara langsung baik itu untuk legislatif maupun presiden dan wakil presiden itu, PDIP kalah.
PDIP mengalami keterpurukan pada Pemilu 2004. Pada Pemilu yang pertama kali secara langsung baik itu untuk legislatif maupun presiden dan wakil presiden itu, PDIP kalah. Di mana suara PDIP melorot dari 33,74 persen menjadi 18,53 persen. Dan Megawati dikalahkan Susilo Bambang Yudhoyono di Pilpres yang berlangsung dua putaran.
"Kita punya pengalaman 2004 itu adalah pengalaman yang sangat berharga," kata Said Abdullah.
Meskipun PDIP kalah, Said Abdullah justru pada Pemilu 2004 tersebut pertama kali lolos sebagai Anggota DPR RI dari Madura.
Said mengakui awal-awal dirinya menjadi Anggota DPR RI, menjadi kader PDIP masih terasing. Karena ketika itu publik banyak terhasut dengan anggapan bahwa PDIP adalah partai anti agama.
Dan yang dilakukan Said untuk memperbaiki citra PDIP saat itu ialah mendekati para kiai, pondok pesantren dan madrasah-madrasah di Jawa Timur.
Karena ketika itu, suara atau pemilih PDIP di Jatim masih sangat rendah.
Kepada kiai, Said menjelaskan bahwa PDIP memiliki kepentingan yang sama dengan Nahdlatul Ulama yang mayoritas di Jatim. Yaitu untuk berjuang memberantas kemiskinan. Kebetulan kata Said, pada periode 2004-2009 itu ia menjadi Anggota Komisi VIII yang berurusan dengan keagamaan. Sehingga Said jadi lebih sering turun ke Ponpes dan bertemu para kiai.
Said menjelaskan dirinya tidak canggung berkomunikasi dengan para kyai dan santri karena dirinya juga seorang santri yang dibesarkan di Ponpes di Sumenep. Di mana Said juga seorang NU tulen.
"Jadi kewajiban saya selaku kader PDIP membangun pemahaman seperti apa sebenarnya PDIP," ujar Said.
Karena berada di Komisi VIII itu, Said lebih banyak menampung aspirasi dari ponpes-ponpes dan madrasah. Sehingga Said dan PDIP dianggap lebih peduli terhadap santri dan ponpes. Sehingga citra PDIP kemudian berangsur berubah, dan suara partai berlambang banteng itu perlahan naik di Jatim.
"Dulu susah sekali kader PDIp menjadi wakil kepala daerah menjadi kepala daerah. Tapi sekarang sudah banyak," ucap Said menambahkan.