Adhyaksa Dault kecam kekerasan pendidikan Pramuka di Makassar
Penggunaan kekerasan dalam dunia pendidikan berakibat rusaknya psikologis korban dan memperburuk citra pramuka.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menyesalkan terjadinya tindak kekerasan saat Pendidikan Dasar (Diksar) Pramuka di Sekolah Menengah Kejurusan (SMK) Gunung Sari, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu kemarin. Tindak kekerasan ini dilakukan oleh 21 orang senior pramuka.
Menurutnya, penggunaan kekerasan dalam dunia pendidikan berakibat rusaknya psikologis korban, memperburuk citra pramuka dan profesi guru.
"Saya menolak penggunaan kekerasan dalam pendidikan, baik dengan cara fisik, perkataan atau dalam bentuk apapun. Ini merusak psikis dan kepercayaan diri peserta didik, juga mencoreng gerakan pramuka dan profesi guru yang sangat mulia," kata Adhayaksa dalam rilis yang diterima merdeka.com, Jakarta, Senin (2/11).
Atas itu, Adhyaksa mengharapkan tindakan kekerasan di lembaga pendidikan tak terulang kembali. Dengan Kwarda dan pihak sekolah Sulawesi Selatan peduli dan memberikan jaminan kepada masyarakat dan peserta didik.
"Harapan kita semua, hal ini tidak boleh terjadi di tempat lain. Saya sudah telepon pengurus Kwarda Sulsel yang di Makkassar, ternyata pelaku penganiayaan di SMK Gunung Sari bukanlah Pembina Pramuka dan belum mengikuti tahapan pendidikan kepramukaan. Karena itu, saya minta kepada Kwarda Sulsel untuk memberikan jaminan dan memastikan hal ini tidak boleh terulang kembali. Kami juga meminta kepada sekolah, jangan hanya seragam pramuka yang diwajibkan, tapi anak-anak tidak dibekali dengan pendidikan kepramukaan," jelasnya.
Selain meminta jaminan, sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, ia menjanjikan akan bekerja keras agar peristiwa yang terjadi SMK Gunung Sari tak terjadi di tempat-tempat lain.
"Saya bersama para segenap pengurus Kwarnas dan Kwarda akan bekerja keras agar hal ini tidak terjadi lagi. Lebih baik tidak diwajibkan pakai seragam Pramuka, tapi mereka diberikan pendidikan kepramukaan. Wajar sekali semua orang kaget, karena selama ini Pramuka itu dikenal sebagai kegiatan yang asyik, menyenangkan dan dinantikan anak-anak kita," pungkasnya.