Adu mulut dengan kondektur bus, pria ini todongkan pistol rakitan
Adu mulut dengan kondektur bus, pria ini todongkan pistol rakitan. Pelaku mengaku senpi tersebut hanya korek api.
Bus Putra Perdana dari Desa Gumiwang ke Purwokerto jadi saksi aksi koboi Rhm (33). Tak terima dimintai ongkos bus yang dinilai kurang, warga Dusun Prapas Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, menodongkan pistol FN pada kondektur.
Kronologi kejadian pada Sabtu (3/6), berawal ketika Rhm dimintai ongkos di jalan raya turut Desa Kalipelus Kecamatan Purwanegara oleh Andi Sulistiyo (20), kondektur bus. Ia meminta ongkos dari Gumiwang sampai Purwokerto sebesar Rp 15.000. Namun Rhm hanya mau membayar Rp 10 ribu.
Kondektur bus tetap meminta kekurangan Rp 5 ribu hingga terjadi adu mulut. Tak disangka Rhm justru menodongkan senjata api sejenis pistol FN pada kondektur. Tanpa mengambil resiko kondektur dan sopir bus Suparman (31) menurunkan Rhm di jalan raya turut Desa Kalipelus.
Tidak berhenti sampai di situ, Rhm kembali menaiki mikrobus di belakang Bus Putra Perdana. Sesampai di Jalan raya Desa Purwonegoro, mikro yang ditumpangi Rhm digiring menuju Polsek Purwanegara. Namun Rhm turun di Pasar Purwonegoro dan lari ke arah utara.
Kapolsek Purwanegara Polres Banjarnegara, AKP Nur M Salim mengatakan ketika itu sopir dan kondektur bus Putra Perdana sempat meneriaki pelaku sebagai teroris. Selanjutnya korban dan saksi melaporkan kejadian tersebut menuju Purwanegara.
"Menerima laporan tersebut Anggota Polsek Purwanegara segera bergegas melakukan pengejaran," ujar Salim.
Rhm kemudian ditemukan di sebuah Rice Miil Dukuh Brubahan Desa Purwanegara. Saat itu pelaku tidak menggengam senpi. Anggota Polsek Purwanegara Aiptu Abdul Jamil lalu mendekati pelaku.
"Pelaku tidak melakukan perlawanan, kemudian tas diminta. Pelaku lalu ditangkap dan diamankan ke Polsek Purwanegara untuk diperiksa lebih lanjut," imbuhnya.
Dari tangan Rhm, polisi mengamankan sebuah tas ransel bertuliskan Mabes Polri dan kantong plastik berisi sembako. Selain itu, ditemukan pula sebuah senjata api mainan jenis FN serta sepucuk senjata rakitan beserta amunisi asli jenis peluru buru 7,65 milimeter 12 butir dan sebuah pipa aluminium dan juga sebuah laras kuningan.
Menurut pengakuan Rhm, senpi mainan warna hitam hanyalah korek api. Kemudian senjata rakitan yang dimilikinya akan digunakan untuk berburu babi di pegunungan karena dirinya memiliki hobi berburu.
Baca juga:
Peras remaja pacaran, dua pemuda diringkus polisi
Mengaku ajudan Wali Nanggroe Aceh, 3 eks kombatan peras ajudan Wagub
Puluhan WN China & Taiwan peras pejabat di negaranya dari Indonesia
Dua orang ngaku wartawan diduga peras sopir di jalan lintas Riau
Tangkap pelajar berduaan, 2 polisi lakukan pemerasan dan pencabulan
Bawa senpi di pinggang, preman minta Rp 100.000 ke pemilik warung
Bawa senpi di pinggang, preman minta Rp 100.000 ke pemilik warung
Diduga kerap pungli, preman di pelabuhan Lok Tuan dibekuk polisi
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Dimana lokasi Kecamatan Sukasari di Purwakarta? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Dimana letak Purwakarta? Terletak di jantung Provinsi Jawa Barat, wilayah ini tidak hanya dikenal dengan keindahan budaya Sunda, tetapi juga peradaban masa lampau dan masa kininya.
-
Di mana letak makam Kiai Ageung di Purwakarta? Mengutip disipusda.purwakartakab.go.id, makam ulama tersebut berada persis di sebuah pulau kecil Situ Wanayasa yang diberi nama Penclut Pasir Mantri.
-
Apa yang unik dari rumah di Purwakarta ini? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.