Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Situ Wanayasa Purwakarta yang Asri, di Tengahnya Ternyata Ada Makam Kiai Terkemuka

<b>Mengunjungi Situ Wanayasa Purwakarta yang Asri, di Tengahnya Ternyata Ada Makam Kiai Terkemuka</b>

Mengunjungi Situ Wanayasa Purwakarta yang Asri, di Tengahnya Ternyata Ada Makam Kiai Terkemuka

Ulama tersebut juga sempat mendirikan pesantren di Purwakarta

Mengunjungi Situ Wanayasa Purwakarta yang Asri, di Tengahnya Ternyata Ada Makam Kiai Terkemuka

Terdapat salah satu wisata religi di Kabupaten Purwakarta yang menggambarkan kejayaan agama Islam di masa silam. Persisnya terletak di tengah-tengah sebuah danau bernama Situ Wanayasa, sebelah tenggara pusat kota.

Di sini terdapat sebuah makam seorang ulama di masa silam bernama Raden Tisna Direja Bin Tirta Nagara atau Kiai Ageung.

Dahulu, sosok ini memiliki peran untuk mengislamkan wilayah Purwakarta, terutama di kaki Gunung Burangrang.

Bukan sosok sembarangan, ia merupakan keturunan Banten. Dahulu, Kiai Ageung pernah mendirikan pondok pesantren yang berada di sekitar Situ Wanayasa.

Berada di tengah pulau kecil

Mengutip disipusda.purwakartakab.go.id, makam ulama tersebut berada persis di sebuah pulau kecil Situ Wanayasa yang diberi nama Penclut Pasir Mantri.

Pulau Penclut Pasir Mantri atau Pasir Mantri itu ditumbuhi banyak pepohonan yang rindang. Suasananya juga sejuk dan syahdu, sehingga cocok dikunjungi sebagai salah satu destinasi wisata.

Pengunjung bisa berziarah, sekaligus menapak tilas kejayaan Kiai Ageung saat masih menyebarkan agama Islam sekitar tahun 1500-an.

Dirikan Pesantren Saung Agung

Dirikan Pesantren Saung Agung

Mulanya, Kiai Ageung datang ke Purwakarta untuk mengenalkan Agama Islam pada 1586. Ia kemudian mendirikan pondok pesantren dan memiliki santri sebanyak 100 santri.

Selama beberapa waktu ia terus berdakwah hingga dikenal menjadi salah satu ulama besar di sana.

Kiai Ageung kemudian wafat di tahun 1603, dan dimakamkan di area yang kini menjadi sebuah pulau kecil.

Pesantren dikelola keluarga Kiai Ageung

Dari cerita yang didapat, pesantren ini kemudian dikelola oleh keluarga Kiai Ageung serta para santri yang tersisa.

Namun lambat laun santri-santri di sana banyak yang meninggal, dan kepengurusan pesantren terus dipertahankan.

Sebenarnya, dahulu kala konon terdapat empat bukit kecil yang letaknya di pinggir Situ Wanayasa. Namun yang tersisa kini hanya satu yakni Penclut Pasir Mantri yang berada di tengah-tengah pulau.

Terdapat 33 tokoh Purwakarta

Terdapat 33 tokoh Purwakarta

Selain Kiai Ageung, di sana juga terdapat puluhan makam tokoh lainnya yang terkemuka dari Purwakarta.

Makam-makam tersebut juga berada di tengah-tengah pulau.

Pengunjung bisa menggunakan jembatan kecil untuk menuju pulau dan menikmati keindahannya.

Selain itu, daya tarik di sekitar pulau di antaranya adalah kuliner dan area bersantai dengan view pemandangan yang indah.

Mahfud Pamer Dukungan Kebijakan untuk Pondok Pesantren: Ulama Banyak Dijadikan Pahlawan Nasional
Mahfud Pamer Dukungan Kebijakan untuk Pondok Pesantren: Ulama Banyak Dijadikan Pahlawan Nasional

Mahfud mengaku mengusulkan dua nama kiai besar dari Sukabumi dan Majalengka, Jawa Barat, sebagai tokoh pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya
Korban Mutilasi di Sleman Mahasiswa Perguruan Swasta di Yogyakarta, Ini Sosoknya
Korban Mutilasi di Sleman Mahasiswa Perguruan Swasta di Yogyakarta, Ini Sosoknya

Potongan tubuh R ditemukan di dua lokasi terpisah. Ada yang di Jembatan Kelor, Kecamatan Turi dan Sungai Krasak, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.

Baca Selengkapnya
Suasana Kota Purwokerto Saat Digempur Belanda Tahun 1947, Semua Bangunan Dibumihanguskan
Suasana Kota Purwokerto Saat Digempur Belanda Tahun 1947, Semua Bangunan Dibumihanguskan

Setelah melewati pertarungan yang sengit, pada akhirnya Kota Purwokerto berhasil dikuasai Belanda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita Abah Djani Bertahan jadi Pembuat Wayang Golek Purwakarta, Setia Lewati Masa-masa Sulit
Cerita Abah Djani Bertahan jadi Pembuat Wayang Golek Purwakarta, Setia Lewati Masa-masa Sulit

Walaupun tidak seramai dulu, abah Djani tetap setia menjadi pembuat wayang golek Purwakarta

Baca Selengkapnya
Relawan Ganjar Doa Bersama Kiai dan Santri di Pondok Pesantren Jaktim
Relawan Ganjar Doa Bersama Kiai dan Santri di Pondok Pesantren Jaktim

Relawan Ganjar Pranowo, Kawanjuang GP menggelar Doa bersama para kiai, santri di salah satu Pondok Pesantren, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Papua, Ganjar Beri Kuliah Umum ke Mahasiswa soal Keadilan Sosial
Berkunjung ke Papua, Ganjar Beri Kuliah Umum ke Mahasiswa soal Keadilan Sosial

Ganjar juga akan menyapa warga Kota Jayapura melalui pesta rakyat yang digelar di Lapangan Karang Entrop

Baca Selengkapnya
Ribuan Masyarakat Banyuwangi Gelar Salat Istisqa, Bupati Ipuk: Melengkapi Ikhtiar
Ribuan Masyarakat Banyuwangi Gelar Salat Istisqa, Bupati Ipuk: Melengkapi Ikhtiar

Kemarau yang berkepanjangan menyebabkan kekeringan di sejumlah desa di Banyuwangi dan menurunnya debit air di sejumlah waduk.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf Amin Pakai Baju Adat Padang di Upacara HUT ke-78 RI, Ini Maknanya
Wapres Ma'ruf Amin Pakai Baju Adat Padang di Upacara HUT ke-78 RI, Ini Maknanya

Wapres tampak elegan mengenakan pakaian adat Padang, Sumatera Barat, bernuansa ungu dengan campuran aksen warna emas.

Baca Selengkapnya
Mahfud Ungkap Alasan Pemerintah Tidak Bubarkan Pesantren Al-Zaytun
Mahfud Ungkap Alasan Pemerintah Tidak Bubarkan Pesantren Al-Zaytun

Menkopolhukam Moch Mahfud Md, menyatakan pemerintah tidak akan membubarkan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya