Agar tak macet, lokasi mangkal ojek online di Bekasi akan diatur
Ia mengatakan, regulasi tersebut ditargetkan rampung pada Agustus bulan ini. Dalam aturan itu, akan disebutkan titik mana saja yang bisa dipakai untuk ojek online mangkal mencari penumpang.
Pemerintah Kota Bekasi, bakal menentukan titik mangkal ojek online di wilayah setempat. Pasalnya, saat ini ribuan ojek online kerap menggunakan trotoar sebagai lokasi mencari penumpang.
"Kami sedang membuat peraturan walikota (Perwal) tentang aturan ojek online," kata Kepala Dinas Perhubungan, Kota Bekasi, Yayan Yuliana, Senin (31/7).
Ia mengatakan, regulasi tersebut ditargetkan rampung pada Agustus bulan ini. Dalam aturan itu, akan disebutkan titik mana saja yang bisa dipakai untuk ojek online mangkal mencari penumpang.
"Satu titik diupayakan bisa menampung minimal 20 ojek online," katanya.
Ia mengatakan, pembuatan aturan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, jumlah ojek online yang diperkirakan mencapai 5.000 orang, bahkan bisa lebih kerap menggunakan trotoar atau pedestria menjadi lokasi mangkal.
"Sehingga menimbulkan kemacetan, karena banyak kendaraan diparkir di bahu jalan, bahkan ada yang di trotoar, lokasi mangkal mereka saat ini sudah tak bisa dibendung lagi," ujarnya.
Berdasarkan pengamatannya, lokasi favorit dipakai mangkal ialah di trotoar sepanjang Jalan Ahmad Yani, M. Hasibuan, Jalan KH. Noer Alie, Jalan Juanda, serta Jalan Sudirman. Lokasi itu dipilih karena dekat pusat keramaian.
"Kami juga akan koordinasi dengan kepolisian, untuk menertibkan ojek online yang menggunakan trotoar untuk mangkal," katanya.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bekasi, M. Kurniawan mendukung rencana pemerintah yang akan menyediakan lokasi mangkal ojek online. Sebab, ojek online bagian dari transportasi yang kini menjadi favorit masyarakat, lantaran mudah dipesan, dan cepat sampai ke tujuan.
"Tapi, lokasi yang dipilih untuk pangkalan ojek online, jangan sampai bersinggungan dengan ojek pangkalan, maupun angkot. Sebab, rawan terjadi gesekan," kata dia.
Soalnya, kata dia, transportasi konvensional belum sepenuhnya menerima keberadaan transportasi online. Tak jarang, di sejumlah wilayah di Bekasi sering terjadi gesekan.
Baca juga:
Pengojek online pamer ranjau paku yang tersebar di jalanan Ibu Kota
Driver ojek online dikeroyok sopir angkot di Bekasi
Grab janji putus kemitraan pengemudi yang aniaya penumpang
Video: Batalkan pesanan, penumpang dihajar sopir ojek online
Polisi sebut ojek online putar balik saat ada razia tak gentle
Jokowi: Transportasi online harus beri keamanan dan kenyamanan
Santainya perlengkapan driver GrabBike di Vietnam
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Di mana kita bisa mengecek SLIK OJK online? Pertama-tama, pemohon SLIK mengajukan permohonan Informasi Debitur melalui aplikasi iDebku OJK pada laman: https://idebku.ojk.go.id.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Di mana kejadian driver ojol mendapat orderan fiktif terjadi? Kisah tersebut belum lama ini dibagikan langsung pada akun Instagram @depok24jam. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat sang ojol menerima orderan atas nama Santi dengan alamat Jalan Haji Icang Cimanggis RT 04 RW 01.
-
Apa yang dialami oleh driver ojol di Cimanggis, Depok? Nasib kurang beruntung dialami seorang pengemudi ojek online (ojol) di Cimanggis, Depok. Driver Ojol Dapat Order Fiktif Ratusan Ribu Rupiah di Depok, Reaksi Warga Luar Biasa Langsung Patungan Bayar Pesanan Dia mendapat orderan fiktif sejumlah lebih dari Rp250 ribu.