Agung Laksono Ajak Ormas Bantu Edukasi Masyarakat Soal Bahaya Covid-19
"Meskipun saat ini sudah ada relaksasi dan transisi PSBB. Tapi tetap saja keselamatan rakyat perlu dijaga,"
Senior Partai Golkar HR Agung Laksono menilai perlu langkah-langkah dari pemerintah, tokoh masyarakat dan ormas untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya pandemi Covid-19. Dia mengingatkan bahwa keselamatan masyarakat tetap harus dijaga meski memasuki masa PSBB transisi.
"Capaian yang sudah baik ini tentunya harus diikuti oleh semua elemen bangsa untuk terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya pandemi Covid-19. Meskipun saat ini sudah ada relaksasi dan transisi PSBB. Tapi tetap saja keselamatan rakyat perlu dijaga," kata Agung dalam keterangannya, Kamis (6/8).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Kosgoro 1957 ini mengajak ormas-ormas dan tokoh masyarakat ikut berperan dalam melakukan upaya pencegahan Covid-19 dengan mensosialisasikan protokol kesehatan.
"Harus ada gagasan dan inisiatif-inisiatif dari tokoh masyarakat termasuk ormas-ormas skala nasional untuk menggerakan jajarannya hingga tingkat desa, termasuk Kosgoro 1957," ujarnya.
Agung telah meminta kader Kosgoro 1957 di seluruh Indonesia mengedukasi masyarakat dan mengingatkan tentang perlunya adaptasi tatanan kehidupan baru atau new normal.
"Semua pedoman pada protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan memperhatikan imunitas masing-masing harus terus dilakukan. Upaya mengedukasi masyarakat ini tidak hanya dilakukan gugus tugas dan instansi kesehatan lainnya, tapi juga ormas yang ada di Indonesia juga diharapkan bisa melakukan hal yang sama," harapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, Syamsul Bachri mengaku akan mengerahkan seluruh jajarannya untuk memberikan edukasi dalam menjalankan tatanan kehidupan baru atau new normal.
"Kami akan intensifkan jajaran Kosgoro 57 di pusat dan daerah beserta organisasi gerakan untuk mengedukasi dan menghimbau masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi ini," ungkap dia.
Syamsul Bachri menilai masih banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap protokol kesehatan. Oleh karenanya, perlu peran ormas dan elemen masyarakat lain untuk meningkatkan kesadaran dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Masih banyak masyarakat yang berkerumun seolah tidak ada apa-apa. Ini sangat berbahaya. Maka perlu kita sosialisasikan agar tingkat partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menjalankan saran-saran tenaga kesehatan dan pemerintah pusat sampai daerah dilakukan dengan benar," tutup Syamsul.
Baca juga:
Penjelasan Lengkap Pemerintah Soal Bantuan Subsidi Gaji Rp 600.000 per Bulan
Pemulihan Ekonomi Imbas Pandemi di Negara Asia Tenggara Diprediksi Butuh Waktu Lama
Pasien Covid-19 Sembuh di Sumsel Mencapai 2.009 Orang
Penanganan Covid-19 di Kota Bekasi Sudah Menghabiskan Rp101 Miliar
Kegiatan Ekonomi Membaik di Juni, Kemenkeu Harap Pertumbuhan Kuartal III Positif