Ahli Mikrobiologi: Jangan Kaget Masih Bisa Terpapar Covid-19 Meski Sudah Divaksinasi
"Jangan kaget jika masih bisa terpapar walaupun sudah divaksin karena keampuhannya 65,3 persen," ujarnya.
Hasil uji klinis yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin Sinovac direspons positif ahli Mikrobiologi Universitas Sriwijaya Palembang Profesor Yuwono. Hanya saja, masih besar kemungkinan orang terpapar meski sudah divaksin.
Yuwono menyebut keampuhan vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen berbeda dengan hasil uji klinis terhadap vaksin yang sama di beberapa negara. Seperti di Brazil mendapatkan keampuhan sebesar 91,25 persen dan Turki 78 persen.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
"Versi BPOM keampuhan vaksin Sinovac di angka 65,3 persen. Dan saya pikir sudah boleh digunakan sesuai standar World Health Organization (WHO) harus di atas 50 persen," ungkap Yuwono, Selasa (12/1).
Dengan keampuhan tersebut, kata dia, orang yang sudah divaksin kemungkinan masih dapat tertular virus corona. Asumsinya dari 100 orang yang divaksin, 35 orang diantaranya masih rentan terpapar.
"Jangan kaget jika masih bisa terpapar walaupun sudah divaksin karena keampuhannya 65,3 persen," ujarnya.
Yuwono menjelaskan, tingkat keampuhan suatu vaksin diukur dari keamanan, imunogenisitas yang dihasilkan mampu memicu antibodi berkisar 90 persen usai disuntik, dan afeksi keampuhan itu sendiri.
"Artinya orang tidak akan mengalami gejala berat setelah divaksin," kata dia.
Karena itu, pemerintah segera mensosialisasikan izin Emergency use authorization (EUA) atau otorisasi penggunaan darurat dari BPOM kepada maayarakat. Pemberian vaksin tidak boleh sembarangan atau vaksin hanya diberikan kepada orang yang belum pernah terpapar Covid-19.
"Orang yang sudah terjangkit tidak lagi masuk prioritas untuk divaksin karena di dalam tubuhnya sudah terdapat antibodi spesifik. Orang-orang yang mau divaksin harus benar-benar secara clear," terangnya.
Yuwono sendiri masih mempertimbangkan pemberian vaksin Sinovac di Rumah Sakit Pusri Palembang yang dipimpinnya. Namun secara pribadi karena berstatus sebagai dokter, dia menyatakan siap divaksinasi pada tahap pertama.
"Sekarang tinggal tergantung prioritas dan pemberitahuan pemerintah ke saya untuk divaksinasi," pungkasnya.
Baca juga:
Pemerintah Diminta Gencarkan Sosialisasi Vaksin Covid-19 ke Masyarakat Awam
Pemerintah Diminta Atasi Hoaks Denda Menolak Vaksinasi Covid-19
Pernah Positif Covid-19, Wali Kota Depok M Idris Tidak Ikut Divaksinasi 14 Januari
9.150 Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Kota Bogor, akan Disebar ke 64 Lokasi
Lebih Dua Pekan Terpapar Covid-19, Begini Kondisi Terbaru Aa Gym