Ahli Waris 20 Korban KM Express Cantika 77 Terima Santunan Dari Jasa Raharja
Korban KM Express Cantika 77 di Perairan Naikliu, mendapatkan santunan dari PT Jasa Raharja Cabang NTT, Selasa (1/11). Ahli waris korban mendapat santunan Rp50 juta, sedangkan korban yang tengah dirawat di rumah sakit mendapatkan Rp20 juta sebagai biaya perawatan.
Korban KM Express Cantika 77 di Perairan Naikliu, mendapatkan santunan dari PT Jasa Raharja Cabang NTT, Selasa (1/11). Ahli waris korban mendapat santunan Rp50 juta, sedangkan korban yang tengah dirawat di rumah sakit mendapatkan Rp20 juta sebagai biaya perawatan.
"Ini sebagai bentuk kehadiran negara untuk para korban kecelakaan. Santunan untuk korban yang meninggal Rp50 juta per jiwa, dan bagi yang sedang dirawat kami akan berikan surat jaminan sebesar Rp20 juta," kata Kepala Jasa Raharja NTT Muhammad Hidayat .
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
Menurut Hidayat, pihaknya tetap memberikan jaminan kepada para korban yang belum ditemukan. Mereka mengacu pada batas akhir pencarian dan evakuasi dari Basarnas.
"Kita tetap berikan jaminan. Tetapi sekarang kita juga masih melakukan proses identifikasi lebih lanjut terhadap para korban yang belum ditemukan itu," katanya.
Kisah Salah Satu Korban
Tessa Bait (12), salah seorang ahli waris menceritakan, saat itu dia bersama ibunya bernama Iriana Bait hendak berlayar ke Kalabahi Alor menggunakan KM Express Cantika 77, untuk mengikuti pesta pernikahan saudara mereka. Namun nahas, kapal yang mereka tumpangi terbakar sebelum tiba di Kalabahi, tepatnya di Tanjung Gemuk, Perairan Naikliu, Kabupaten Kupang. Tessa dan ibunya sempat memakai pelampung, namun sang ibu menyerah untuk berjuang ke daratan.
"Saat itu mama peluk dan cium, lalu mama pesan untuk perbaiki opa punya kuburan. Mama juga pesan untuk saya sekolah baik-baik," ceritanya.
Setelah berpesan kepada Tessa, ibunya pun tenggelam. Sedangkan Tessa yang terombang-ambing lima jam di tengah laut berhasil diselamatkan Tim SAR.
"Bapak saya sudah meninggal dunia lama, jadi saya dengan adik Rifki Bait yang baru berusia lima tahun, kami tinggal bersama oma di Desa Camplong," tutup Tessa sambil mengusap air mata.
(mdk/yan)