Air Sungai Bengawan Solo keruh, warga terpaksa beli air bersih
Warga memimpikan memiliki sumur dengan air yang bersih, sehingga tidak harus membeli.
Puluhan warga yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo tepatnya di RT 1 RW 6 Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo mengeluhkan air sumur yang mereka konsumsi berwarna keruh dan tak layak diminum. Warga juga enggan menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci pakaian dan mandi.
Santi (32) warga setempat menjelaskan, selama beberapa bulan terakhir belum ada tindakan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. "Pernah ada penelitian, tapi belum ada hasil yang signifikan sehingga bisa menyelesaikan permasalahan air sumur. Selama ini, air sumur warga tersebut berasa seperti rendaman besi," ujar Santi (8/6).
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa membeli air bersih. "Kami seminggu sekali membeli tiga jerigen air bersih yang berasal dari air cokro, Klaten. Jadi untuk air saja, bisa mengeluarkan uang belasan ribu rupiah setiap minggunya," katanya.
Hal serupa dikeluhkan, Sugiyanto (50) yang selama ini menggunakan air sumur untuk mencuci perkakas dapur dan mandi. Dia memimpikan memiliki sumur dengan air yang bersih, sehingga tidak harus membeli.
"Untuk minum saja paling tidak setiap minggu menghabiskan dua jeriken. Satu jeriken berisi 25 liter. Padahal jika tidak beli, uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain," keluhnya.
Camat Grogol, Agustinus Setiyono berjanji meminta Dinkes mencarikan jalan keluar terbaik. Sebab, kondisi serupa juga terjadi di Desa Langenharjo. Dia menyebut ada sejumlah titik yang airnya keruh, sehingga warga tidak berani mengkonsumsi.
"Untuk warga di Desa Langenharjo, akan segera dialiri saluran PDAM. Kami mencoba segera mengkomunikasikan dengan Dinkes. Jika air tidak layak, bisa mengajukan ke PDAM," ucapnya.