Mengenal Tuk Si Bedug, Sumber Mata Air Keramat di Sleman Konon Warisan Sunan Kalijaga
Sampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Sampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Mengenal Tuk Si Bedug, Sumber Mata Air Keramat di Sleman Konon Warisan Sunan Kalijaga
Di Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Sleman, terdapat sebuah mata air yang dikeramatkan warga setempat. Namanya Mata Air Tuk Si Bedug.
-
Dimana makam Sunan Kalijaga di Tuban berada? Makam Sunan Kalijaga di Tuban berada di tengah sawah dan cukup jauh dari permukiman warga.
-
Kenapa warga Tegal menyebut air dari Perumda Tirta sebagai Banyu Ledeng? Rupanya, nama Waterleiding menginspirasi pengucapan nama air oleh warga Tegal yakni Banyu Ledeng yang diambil dari kata Leiding.
-
Siapa Sunan Kalijaga? Brandal Lokajaya memiliki keinginan berguru pada Sunan Bonang. Ia lalu dikenal sebagai murid yang sangat patuh pada gurunya.
-
Dimana Air Terjun Tumpak Sewu berada? Air Terjun Tumpak Sewu, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena mitos yang beredar di kalangan masyarakat.
-
Dimana letak Air Terjun Sisundung? Letaknya berada di perbatasan dengan Sidempuan dan Sipirok.
-
Siapa yang pertama kali menemukan makam Sunan Kalijaga di Tuban? Makam tersebut pertama kali ditemukan Mulyadi yang membangun gubuk di tengah sawah untuk ditinggali.
Dilansir dari Wikipedia.org, masyarakat setempat yakin mata air tersebut tak pernah mengering walau musim kemarau panjang sekalipun. Mereka percaya bahwa mata air itulah yang memberi berkah kehidupan bagi warga Seyegan. Karena dari sanalah mereka dapat mengairi sawah dan ladang tempat mereka bercocok tanam.
Legenda Tuk Si Bedug
Keberadaan Tuk Si Bedug tak lepas dari legenda Sunan Kalijaga. Di tengah perjalanannya dalam misi menyebarkan ajaran Islam, Sunan Kalijaga berhenti di sebuah pohon berukuran besar di Seyegan. Waktu itu ia hendak melaksanakan ibadah Salat Jumat.
Namun saat akan mengambil air wudhu, Sunan Kalijaga tidak menemukan air setitikpun. Dengan memohon pertolongan kepada Tuhan, ia menancapkan tongkatnya ke tanah dan tak lama kemudian sumber mata air langsung keluar dari tanah yang tandus. Sumber mata air itulah yang sampai sekarang disebut Tuk Si Bedug.
Untuk menghormati jasa Sunan Kalijaga, masyarakat setempat menggelar tradisi upacara pada setiap Jumat Pahing di Bulan Maulud. Upacara dilakukan pada pukul 14.00 WIB dari Balai Desa Margodadi menuju petilasan Sunan Kalijaga di Dusun Grogol dan Tuk Si Bedug.
Tuk Si Bedug Kini
Dengan berkembangnya zaman, area Tuk Si Bedug telah mengalami renovasi. Area tersebut memiliki dua sendang untuk mandi dan berendam.
Pada tahun 2001, didirikan beberapa bangunan di sekitar Tuk Si Bedug. Bangunan tersebut berfungsi sebagai musala, aula sederhana, dan bangunan tempat menyimpan pusaka.
Hingga saat ini air Tuk Si Bedug masih terjaga kesuciannya. Bahkan saking jernihnya, warga sering mandi menggunakan air tersebut.