Menguak Fakta "Tuk Budoyo", Mata Air Keramat di Lereng Gunung Sumbing
Tak hanya terkenal dengan mata airnya, Tuk Budoyo nyatanya kini telah menjadi cagar budaya.
Tak hanya terkenal dengan mata airnya, Tuk Budoyo nyatanya kini telah menjadi cagar budaya.
Menguak Fakta "Tuk Budoyo", Mata Air Keramat di Lereng Gunung Sumbing
Di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo, Temanggung, terdapat sebuah sumber air yang dikeramatkan bernama Tuk Budoyo. Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, “Tuk Budoyo” artinya sumber air kebudayaan.
-
Dimana Air Terjun Tumpak Sewu berada? Air Terjun Tumpak Sewu, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena mitos yang beredar di kalangan masyarakat.
-
Dimana air terjun Tumpak Sewu berada? Salah satu objek wisata alam paling terkenal di Lumajang adalah air terjun Tumpak Sewu. Air terjun ini terletak di perbatasan Malang dan Lumajang, tepatnya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.
-
Apa yang membuat Air Terjun Tumpak Sewu terkenal? Air Terjun Tumpak Sewu, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena mitos yang beredar di kalangan masyarakat.
-
Dimana lokasi Air Terjun Kakek Bodo? Air terjun ini terletak di Lereng Gunung Arjuno, sekitar 60 km dari Kota Surabaya.
-
Apa yang menarik dari Air Terjun Kakek Bodo? Tak hanya pemandangannya yang indah, air terjun ini punya kisah menarik.
-
Kenapa Air Terjun Kakek Bodo menarik dikunjungi? Terletak di lereng Gunung Welirang, Air Terjun Kakek Bodo menawarkan pemandangan alam yang spektakuler dan udara yang segar.
Tak hanya terkenal dengan mata airnya, Tuk Budoyo nyatanya kini telah menjadi cagar budaya.
Di tempat ini banyak diadakan ritual budaya terutama yang berkaitan dengan penanaman tembakau serta budidayanya yang berhubungan erat dengan mata pencaharian masyarakat setempat.
Dilansir dari kanal YouTube Tapak Pengembara, mata air Tuk Budoyo dipercaya bisa meningkatkan aura para seniman. Lokasinya begitu teduh, rindang, dan eksotis.
Biasanya mata air Tuk Budoyo akan ramai pengunjung pada malam satu suro. Banyak dari mereka mengadakan kegiatan keagamaan di sana.
Area Tuk Budoyo benar-benar disakralkan penduduk. Pengunjung tidak diperbolehkan untuk berfoto selfie di area wisata itu.
Selain itu, wisatawan juga tidak boleh mandi atau berendam di sumber mata air Tuk Budoyo.
Selain mata air, di Tuk Budoyo ada beberapa pendopo, musala, dan tempat pemandian. Biasanya pemandian itu dipakai saat malam Satu Suro. Mereka percaya dengan mandi di sana bisa mengusir roh halus.
Sumber mata air Tuk Budoyo sangat jernih. Tampak air muncul dan mengalir cukup deras dari celah-celah bebatuan.
Air yang muncul dari sumber air itu boleh diminum langsung tanpa dimasak. Menurut penuturan warga sekitar, air itu awet dan tetap bening walau tiga tahun disimpan di botol.
Pada tahun 2018 lalu, Kementerian PUPR turut mengembangkan kawasan wisata Tuk Budoyo. Mereka melakukan penataan lokasi dan menambah beberapa fasilitas agar wisatawan betah berlama-lama di sana.
Sejatinya tempat wisata ini buka 24 jam. Namun wisatawan disarankan datang ke tempat ini dari pagi sampai sore karena pada malam hari tempat ini sangat gelap.
Tak hanya sebagai sumber air yang dikeramatkan, kawasan wisata Tuk Budoyo juga menjadi lokasi tempat menggelar kegiatan.
Pada 26 Januari 2024 lalu misalnya, jajaran Pemkab Temanggung menggelar acara “Jumat Sehat” yang dipusatkan di area wisata TUk Budoyo. Acaranya antara lain jalan sehat serta penjelasan mengenai tempat wisata.
Dalam acara tersebut, Kepala Desa Losari, Mujiyono, menjelaskan terkait sejarah Tuk Budoyo kepada peserta kegiatan Jumat Sehat.
“Tuk Budoyo ini merupakan peninggalan sejarah dan ceritanya sudah sampai turun-temurun, terutama di kalangan seniman ataupun masyarakat yang punya hajat atau keinginan. Tuk Budoyo ini memiliki mata air yang dipercaya mengandung berkah,” kata Mujiyono dikutip dari Temanggungkab.go.id.