Desa di Kebumen Ini Punya Banyak Mata Air Tersembunyi, Salah Satunya Disebut Keramat
Salah satu mata air sering dikunjungi pada setiap malam keramat penanggalan Jawa
Salah satu mata air sering dikunjungi pada setiap malam keramat penanggalan Jawa
Desa di Kebumen Ini Punya Banyak Mata Air Tersembunyi, Salah Satunya Berada di Dalam Goa
Di musim kemarau ini, banyak desa di Jawa Tengah yang tak pernah kekeringan. Namun ada satu desa di Kebumen yang tak pernah kekeringan sepanjang musim kemarau karena punya banyak mata air. Berikut kisahnya dikutip dari kanal YouTube BG Channel.
-
Di mana letak kampung unik di Kebumen? Diketahui, kampung ini berada di Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, Kebumen.
-
Apa yang unik dari Desa Muara Enggelam? Ada banyak hal menarik yang bisa dijumpai di Desa Muara Enggelam, mulai dari gerbang raksasa warna-warni, pembangkit listrik tenaga surya untuk warga sampai sawah terapung di atas danau.
-
Dimana Desa Muara Enggelam berada? Pernah membayangkan sebuah desa yang tidak memiliki daratan? Jika belum, kiranya Anda perlu mampir ke Desa Muara Enggelam di Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
-
Dimana letak kampung terpencil ini? Dusun Jurang Sempu yang berada di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
-
Dimana warga Desa Karangrejo mendapatkan air bersih? Untuk hari-hari biasa kami menggunakan sumur bor Pamsimas. Untuk musim kemarau, mata air berkurang, sehingga efek dari mesin siber menjadi rusak,“
-
Dimana kampung terpencil itu berada? Dusun Gunung Tengu merupakan sebuah perkampungan mati yang berada di tengah perkebunan kopi, lokasinya berada di Desa Sidoharjo, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
Suasana 17 Agustusan masih terasa pada salah satu kampung di Desa Sikayu, Kecamatan Buayan, Kebumen, Jawa Tengah. Sekelompok anak kecil bermain di tengah jalan dan sesekali melambaikan tangan ke kamera.
Pada salah satu rumah, tampak seorang wanita sedang berdiri menyambut pemilik akun BG Channel sambil memeluk tiang pilar di beranda rumahnya. Wanita paruh baya itu bercerita kalau di desanya terdapat banyak mata air.
Salah satu mata air biasanya ramai dikunjungi orang pada malam Jumat Kliwon dan malam Satu Suro. Lalu ada satu mata air lagi yang digunakan warga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Wanita itu percaya, mata air yang ramai dikunjungi pada tiap malam keramat penanggalan Jawa itu bukan mata air sembarangan.
Setiap malam keramat, orang-orang berdatangan untuk mandi di sana. Mereka pun kebanyakan datang dari luar kota seperti Bandung, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya.
“Mungkin pada tahu itu ada apanya. Kalau saya yang dekat mah ngertinya air. Yang itu pahamnya beda. Soalnya di sini ada juru kuncinya,” kata wanita itu.
Oleh warga setempat, mata air itu dikenal dengan nama Winong. Mata air itu letaknya sedikit menjauh dari perkampungan penduduk.
Untuk menuju ke sana, pengunjung harus melewati jalan setapak yang menurun. Air di mata air itu begitu bening. Karena saat itu musim kemarau, volume air yang ada di sana cenderung sedikit.
Tak hanya di bawah perkampungan, di atas perkampungan itu juga ada mata air yang letaknya juga tersembunyi.
Setelah dari mata air keramat, pemilik video BG Channel bertemu dua orang warga.
Salah satu warga lantas menunjuk jalur paralon air yang melintas di depan rumahnya. Ia mengatakan paralon itu digunakan untuk mengaliri air yang bersumber dari dalam goa.
“Ikuti saja paralon ini nanti akan sampai di goa itu,” kata warga tersebut.
Pemilik video lantas mengikuti jalur paralon itu menaiki bukit. Sepanjang perjalanan, ia bertemu dengan sejumlah warga dan menyempatkan diri untuk berinteraksi.
Sementara itu jalur paralon terus menanjak menaiki bukit. Hingga sampailah ia pada sebuah lorong yang menuju ke sebuah goa. Sang pemilik video berjalan terus melintasi lorong sampai ke mulut goa. Namun ternyata tepat di mulut goa itu ada sebuah pintu besi yang terkunci. Siapapun sepertinya tidak diizinkan masuk ke dalam goa tersebut.
Warga setempat mengenalnya dengan nama Goa Candi. Sebuah talud dibangun di sekitar goa tersebut pada tahun 2016 hingga 2018 menggunakan dana swadaya masyarakat. Di dalam goa itu terdapat mata air yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari.