Airlangga Berupaya Lestarikan Tradisi Kiai Ageng Gribig untuk Memajukan Perekonomian
Ki Ageng Gribig adalah seorang ulama yang bisa menggabungkan unsur ilahiyah dengan budaya masyarakat dan membantu ekonomi masyarakat.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menafsirkan warisan "apem" leluhurnya, seorang ulama besar Jawa yang berdakwah di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Ki Ageng Gribig, sebagai upaya memajukan ekonomi.
Airlangga mengatakan hal itu saat mengadakan haul Ki Ageng Gribig di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (24/9) malam. Seperti dilansir Antara.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
Sebagai tuan rumah haul, Airlangga mengatakan bahwa dirinya hadir di acara itu bukan sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan juga Menko Perekonomian.
Airlangga mengatakan apa yang dirinya lakukan bersama keluarga sebagai upaya melestarikan tradisi yang diwariskan Kiai Ageng Gribig.
Salah satunya adalah warisan tradisi bagi-bagi kue apem kepada masyarakat yang disebut Airlangga bermakna untuk memajukan perekonomian masyarakat.
Airlangga mengatakan apa yang ia lakukan bersama keluarga sebagai upaya melestarikan tradisi yang diwariskan Kia Ageng Gribig.
"Sebagai dzurriyah, anak cucu, cicit yang selalu nyadong berkah ke leluhur. Kami rutin mengadakan haul Ki Ageng Gribig, menjalankan amanat ayah saya Pak Hartarto. Harapannya, tidak lain dan bukan kami takzim kepada leluhur. Rasa terima kasih selama hidupnya menyebarkan agama Islam, berjuang melawan penjajahan dan berjuang untuk Indonesia," katanya dalam siaran persnya.
Ketua Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) ini mengharapkan atas washilah leluhurnya Ki Ageng Gribig pandemi COVID-19 bisa segera diangkat dan ekonomi kembali pulih.
Airlangga menceritakan bahwa Ki Ageng Gribig memiliki kebiasaan membagikan apem dengan melantunkan wirid Ya Qowiyyu.
Meski demikian dalam dua tahun ini, Airlangga mengaku tidak melakukannya karena masih berasa dalam suasana pandemi COVID-19.
Airlangga juga mengaku, bersama keluarga mendapatkan inspirasi menafsirkan kata apem. A diartikan sebagai akar sejarah yang kuat yakni menjaga tradisi, budaya dan warisan para pahlawan bangsa.
Huruf P diartikan persatuan dan kesatuan yakni menjaga kerukunan, menanamkan toleransi, menjaga kemajemukan dan kebinekaan.
Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, huruf E berarti ekonomi kerakyatan pembangunan ekonomi harus dipusatkan untuk kemakmuran rakyat dan huruf M diartikan masyarakat yang maju, beragama, ber-akhlakul kharimah (akhlak yang terpuji), terciptanya masyarakat yang maju, berilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan iman dan takwa, berbudi pekerti luhur.
"Nilai-nilai APEM inilah menjadi garis perjuangan saya dimanapun saya berada. Dan ini menjadi amanah keluarga untuk dijaga dan dijalankan," katanya.
Ki Ageng Gribig adalah seorang ulama yang bisa menggabungkan unsur ilahiyah dengan budaya masyarakat dan membantu ekonomi masyarakat.
Meski sudah ratusan tahun lalu wafat, Airlangga mengatakan sampai saat ini bermanfaat membangun ekonomi masyarakat sekitar.
"Semoga tahlil dan doa yang kita panjatkan dikabulkan Allah, semoga washilah Ki Ageng Gribig, pandemi bisa diangkat oleh Allah SWT, rakyat kembali sejahtera," tandasnya.
Dalam menutup sambutan, Airlangga memohon restu agar senantiasa selamat dalam menjalankan tugas menanggulangi COVID-19 dan mengembalikan ekonomi agar rakyat kembali menikmati.
"Saya minta restu agar semoga tetap teguh menjaga nilai yang diajarkan si mbah Ki Ageng Gribig dan selamat menjalankan amanah dalam tugas memerangi pandemi COVID-19, mengembalikan ekonomi sehingga masyarakat bisa sejahtera," tutup Airlangga.
Dalam haul tersebut hadir di lokasi di antaranya Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, Habib Umar Al Muthohar, Rois Syuriah PWNU KH Ubaidillah Shodaqoh, Gus Ghofur Maimoen Zubair, Ketua MUI Jateng dan pengasuh pesantren dari Pati, Kudus, Habib dan Kiai se Solo Raya dan Jawa Tengah.
Baca juga:
Airlangga, Habib Syech & Ulama Se-Jateng bakal Hadiri Haul Ki Ageng Gribig
Sambangi UMKM di Solo, Airlangga Diperkenalkan Sebagai Capres 2024
Airlangga Dinilai Cocok Duet dengan Ganjar Pranowo
Menko Airlangga Ungkap Alasan RI Mampu Cetak Surplus Neraca Dagang Hingga 16 Bulan
Menko Airlangga Catat 84,8 Persen UMKM Kembali Beroperasi Normal di 2021
Menko Airlangga Sebut Realisasi Dana PEN Sektor UMKM Telah Capai Rp52,91 T
Skenario Duet Airlangga-Ganjar Dinilai Bisa Terjadi di 2024, Ini Syaratnya