Akademisi Ingatkan Masyarakat Jangan Saling Benci Jika Beda Pilihan
Para capres-cawapres harus tampil sebagai sosok penuh kedamaian.
Jangan sampai perbedaan pilihan menimbulkan permusuhan.
Akademisi Ingatkan Masyarakat Jangan Saling Benci Jika Beda Pilihan di 2024
"Tentulah ada pilihan berbeda sesuai selera dan tingkat pemahaman terhadap calon. Perbedaan pilihan seharusnya tidak membuat yang satu membenci yang lain," pesan Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Bambang Qomaruzzaman dalam keterangannya, Sabtu (10/2).
Bambang mengatakan, agama mendorong terciptanya pemimpin adil berintegritas mampu memimpin penuh kedamaian.
- Akademisi Ingatkan Perkuat Nilai Pancasila untuk Hindari Perpecahan di Masyarakat
- Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
- Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
- Megawati Minta Rakyat Pilih Capres-Cawapres Punya Etika dan Moral di Pilpres 2024
Penyelenggara Pemilu damai bukanlah hal mustahil selama setiap pihak terlibat menghadirkan ajaran agama.
"Siapapun yang menampakkan kepemilikan karakter keadilan dapat dipilih menjadi pemimpin. Siapapun itu."
tutur Bambang.
merdekacom
Ketiga pasangan calon ini, lanjutnya, harus dinilai untuk kemudian dipilih. Seharusnya, tak ada satupun calon yang dianggap mewakili Islam atau bahkan memonopoli agama tertentu.Bambang mengajak masyarakat untuk mengedepankan perdamaian di atas perbedaan pilihan politik.
"Kedamaian akan menciptakan suasana berbangsa yang dapat mendukung pelaksanaan ajaran agama. Kedamaian lebih penting dari kemenangan sesaat," tegasnya.
Bambang berharap Pemilu 2024 dapat berjalan dengan damai dan sukses. Perlu diingat setelah semua proses Pemilu dilalui rakyat harus melanjutkan kehidupannya seperti sedia kala.
"Karena ucapan dan perilakunya dapat menginspirasi para pendukungnya," pungkas Bambang.