Akademisi: 'Keletihan Sosial' Akibat Pandemi Membuat Rakyat Kurang Peduli Prokes
Ida mengemukakan bahwa kerumunan di tempat hiburan, acara sosial, dan kegiatan politik merupakan penanda jelas dari kondisi "keletihan sosial".
Kepala Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Dr. Ida Ruwaida mengatakan bahwa pandemi COVID-19 yang berkepanjangan bisa menimbulkan "keletihan sosial", yang membuat masyarakat kurang responsif terhadap kampanye pemerintah.
"'Keletihan sosial' ini berbahaya karena masyarakat menjadi semakin skeptis terhadap kebijakan pemerintah, kurang responsif terhadap pesan yang disampaikan dalam kampanye publik, dan kurang peduli pada protokol kesehatan," kata Ida sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas dilansir Antara, Kamis (25/2).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dalam acara diskusi mengenai "keletihan sosial" pada masa pandemi COVID-19, ia mengatakan, setelah beberapa fase pembatasan sosial, terlihat indikasi menurunnya kepedulian masyarakat, antara lain terhadap penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
Ida mengemukakan bahwa kerumunan di tempat hiburan, acara sosial, dan kegiatan politik merupakan penanda jelas dari kondisi "keletihan sosial".
Alih-alih semakin waspada, menurut dia, masyarakat mulai menerima hidup di tengah pandemi namun dengan perilaku yang tidak berbeda dengan sebelum pandemi.
"Kondisi ini adalah fenomena global yang terjadi di hampir semua belahan dunia. Contoh di Amerika Serikat, survei Gallup pada awal tahun 2021 menunjukkan semakin sedikit orang yang mewaspadai virus ini," kata Ida.
Ia mengatakan, pendekatan baru yang bersifat multi-disiplin diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut.
Ahli dan praktisi di bidang sosiologi, kesehatan masyarakat, komunikasi, dan pemerintahan, menurut dia, mesti dilibatkan dalam upaya menemukan solusi untuk meningkatkan efektivitas pengendalian penularan COVID-19.
Baca juga:
Vaksinasi Covid-19 Jadi Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 2021
Anak-Anak Mendapatkan Efek Terburuk dari Pandemi Covid-19
Klaster Keluarga di Karangasem, 37 Warga Satu Lingkungan Positif Covid-19
Sepekan Lebih Dirawat, Ashanty Diperbolehkan Pulang dan Isolasi Mandiri di Rumah
Hasil Analisis FDA Sebut Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Aman dan Efektif