Akali Rekening Bersama, Komplotan ini Bobol Bank Pemerintah Rp16 Miliar
"Modusnya adalah proses transaksi tersebut berhasil tetapi saldo dari pelaku tidak berkurang malah yang berkurang itu adalah saldo dari rekening bank pemerintah sebagai virtual account yang bekerjasama dengan aplikasi dengan e commerce tersebut," ucap Ronald.
YA (24) dan RF (23) mengakali sebuah aplikasi e commerce selama satu hari penuh. Kejahatan yang dilakukan jaringan itu pun berhasil membuat salah satu bank pemerintah merugi hingga Rp16 Miliar.
Kanit 1 Subdit 1 Ditsiber Bareskrim Polri, Kompol Ronald Sipayung menjelaskan, salah satu bank pemerintah melihat adanya anomali transaksi pada 3 Desember 2018. Pada hari ini ada transaksi dalam rekening bersama yang dilakukan melalui aplikasi e commerce.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
"Modusnya adalah proses transaksi tersebut berhasil tetapi saldo dari pelaku tidak berkurang malah yang berkurang itu adalah saldo dari rekening bank pemerintah sebagai virtual account yang bekerjasama dengan aplikasi dengan e commerce tersebut," ucap Ronald di Mabes Polri, Selasa (10/9/2019).
Ronald menyebut, pelakunya yakni YA (24) dan RF (23). Mereka memiliki akun salah satu aplikasi e-commerce. Saat itu, melalui aplikasi tersebut membeli pulsa dan barang-barang lain.
Tetapi, saldo yang ada di akun pelaku tidak terpotong karena seolah-olah proses tersebut gagal. Namun, rekening virtual account yang bekerja sama dengan aplikasi e-commerce tersebut wajib membayar.
"Transaksi tersebut berhasil tetapi tidak mengurangi saldo dari pelaku tetapi di sisi lain bank pemerintah sebagai bank yang bekerja sama dengan aplikasi tersebut mencatat transaksi tersebut berhasil sehingga terjadi pengurangan saldo atau ada kewajiban dari bank pemerintah tersebut untuk membayar kepada e-commerce tersebut dari dasar tersebut," kata dia.
Ronald mengatakan, kedua tersangka merupakan bagian dari jaringan yang berasal dari Ogan Hilir, Palembang. Ia menyebut, ada dua lagi yang masih masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Total keseluruhan kerugiannya Rp16 Miliar. Tapi untuk yang dua orang ini berhasil mendapatkan keuntungan Rp1,3 miliar," ujar dia.
Selain kelompok YA dan RF, Ronald mengatakan ada kelompok lain yang hingga kini masih diburu.
"Saat ini Beberapa sindikat lain masih kita upayakan untuk bisa menangkap dan mengungkap," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membeberkan pelaku memanfaatkan aplikasi KUDO. "Nama Aplikasinya KUDO," ucap dia.
Baca juga:
Belum Lunasi Honor Saksi Pemilu, Ketua Gerindra Solo Dipolisikan
Diupah Tak Layak, Sopir Larikan Mobil dan Uang Majikan
Gelapkan Uang Perusahaan Rp 19,3 Miliar, Hadi Beli Tiga Rumah dan Mobil Mewah
Kecewa Upah Didapat, Pria asal Mojokerto Bawa Kabur Motor dan Laptop Perusahaan
Tidak Terima Ditetapkan Tersangka, Pemilik Toko Accu di Sidoarjo Gugat Kapolri
Rey Utami Diperiksa Terkait Penggelapan dan Penipuan Kendaraan Pablo Benua