Satu Keluarga Asal Bojonegoro Punya 14 Rekening pada Bank yang Sama, Begini Kisah Inspiratif di Baliknya
Ketiga anaknya sudah punya rekening sejak masih TK
Ketiga anaknya sudah punya rekening sejak masih TK
Satu Keluarga Asal Bojonegoro Punya 14 Rekening pada Bank yang Sama, Begini Kisah Inspiratif di Baliknya
Sri Utami (42), warga Desa Sukorejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur tak kuasa menahan tawa saat menceritakan kisah keluarganya hingga memiliki 14 rekening pada Bank Rakyat Indonesia (BRI). Rinciannya, enam rekening atas namanya sendiri, satu rekening atas nama suami, dan enam rekening atas nama ketiga anaknya. Masing-masing anak memiliki dua rekening BRI yang masih aktif hingga sekarang.
“Rekening-rekening itu fungsinya beda-beda. Ada yang khusus untuk tabungan, keperluan sehari-hari, dana haji, tabungan sekolah anak, jadi ada pos-posnya sendiri,” ujarnya saat ditemui Merdeka.com di kediamannya, Jumat (1/3/2024).
Utami sendiri sudah memiliki rekening BRI sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat itu, ibunya berinisiatif membuatkan dia rekening untuk melatihnya menabung sejak dini. Dia bercerita bahwa lokasi kantor BRI unit tempat ia dan ibunya membuka rekening sudah lama berubah fungsi jadi toko pakaian. Utami remaja ingat betul teller yang sering melayaninya di kantor BRI unit tersebut. Sampai sekarang dia tetap menjalin hubungan baik meskipun sang teller sudah tidak bekerja di BRI. Bahkan, kini ia dan mantan teller BRI itu jadi rekan sesama pelaku UMKM di Kabupaten Bojonegoro.
Alasan Punya Banyak Rekening
Saat sudah menjadi ibu rumah tangga pada tahun 2006 silam, Utami membuka sejumlah rekening untuk mengelola keuangan. Jumlah rekening ini terus bertambang seiring perkembangan ekonomi keluarga, salah satunya sejak Utami punya bisnis tas anyaman yang dimulai pada tahun 2020 silam.
“Kalau rekening sendiri-sendiri fungsinya saya jadi tertib. Rekening tabungan sekolah anak ya tidak boleh diutak-atik untuk hal lain, begitu seterusnya,” tutur mantan pegawai salah satu apotek besar di Bojonegoro ini.
Sementara itu, tujuan Utami membuatkan rekening tabungan BRI untuk anak-anaknya sejak mereka masih duduk di bangku TK tak lepas dari pengalamannya ketika remaja. Ia terinspirasi sang ibu yang membuatkan rekening tabungan BRI untuk dirinya latihan menabung.
“Anak-anak saya buatkan rekening sejak TK juga biar bisa latihan menabung. Dulu saya yang mengatur karena mereka belum mengerti, sekarang mereka mengelola tabungannya sendiri,” imbuh perempuan yang bangga menggeluti dunia UMKM ini.
Ketiga anak Utami mengikuti program BRI Junio yang disinkronkan dengan fasilitas Automatic Grab Fund (AGF) atau fasilitas untuk menarik secara otomatis (autodebet) dalam jangka waktu tertentu. Atas pertimbangan Utami, ketiga anaknya mengikuti program BRI Junio autodebet selama 10 tahun. Program itu dimulai tahun 2011 dan selesai pada tahun 2021 silam. Tabungan tersebut dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan mendadak anak-anak. Sayangnya, Merdeka.com tidak bisa mewawancarai ketiga anak Utami. Pasalnya, mereka sedang ada di pondok pesantren dan tidak diperkenankan mengoperasikan ponsel, kecuali pada waktu-waktu tertentu seperti jelang musim liburan.
“PT. WIKA (Wijaya Karya) itu mintanya rekening BRI, kalau tidak BRI tidak mau,” tutur Yasin, Jumat (2/3/2024).
Selain sibuk mengelola bisnis mebel dengan nama UD. Rumah Telur, Yasin juga sering membantu istrinya mengantarkan tas anyaman pesanan konsumen.
Nasabah Setia
Utami mengaku telanjur jatuh hati dengan BRI. Hal inilah yang membuat ia sekeluarga mempercayakan pengelolaan keuangan mereka melalui beragam program BRI. Meskipun punya rekening pada bank lain, tapi tetap tak mengalahkan kepercayaan Utami pada BRI.
“Soalnya sejak pertama punya rekening udah BRI, yaudah sampai sekarang keterusan,” tuturnya.
Sementara itu, menurut Yasin, salah satu kelebihan BRI adalah ATM-nya mudah ditemukan di berbagai daerah. Apalagi letak kantor cabang dan kantor unit tempat ia sekeluarga membuka rekening dekat dengan kediaman mereka.
Selain itu, imbuh Utami, sebagai nasabah BRI ia sekeluarga kian dimudahkan dengan adanya BRIMO.
“Sekarang semuanya bisa lewat BRIMO, ngecek mutasi, transfer, lebih mudah lagi buat saya,” jelasnya.