Akhir pelarian tiga ratu kelompok Santoso
Akhir pelarian tiga ratu kelompok Santoso. Tim Satgas Tinombala meringkus istri Ali Kalora, Tini Susanti Kaduku alias Umi Fadel, di Poso, Selasa (11/10) sekira pukul 16.00 WITA. Sebelumnya tim Satgas Tinombala telah meringkus Jumiatun Muslim alias Umi Delima istri Santoso dan Nurmi Usman alias Oma istri Basri.
Tim Satgas Tinombala meringkus istri Ali Kalora, Tini Susanti Kaduku alias Umi Fadel, di Poso, Selasa (11/10) sekira pukul 16.00 WITA. Ia ditangkap saat tengah berada di salah satu rumah kerabatnya di Kecamatan Poso Kota.
Tak ada perlawanan dari perempuan berkerudung tersebut. Ketika diringkus, Tini diketahui petugas tengah hamil besar.
"Tersangka selanjutnya akan kita berangkatkan ke Palu, kemudian menjalani perawatan sambil menunggu kelahiran anaknya," kata Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Suhfahriadi, kepada sejumlah wartawan di Mapolda Sulteng, Selasa (11/10) kemarin
Tini merupakan istri dari Ali Kalora yang saat ini masih dalam pengejaran Satgas Tinombala bersama sembilan Daftar Pencarian Orang (DPO) lainnya. Mereka adalah anggota dari kelompok sipil bersenjata di bawah pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang tewas ditembak Satgas Tinombala beberapa waktu lalu.
Menurut dia, penangkapan Tini membuat perburuan terhadap tiga perempuan pengikut kelompok Santoso telah selesai. Sebelumnya tim Satgas Tinombala telah meringkus Jumiatun Muslim alias Umi Delima istri Santoso dan Nurmi Usman alias Oma istri Basri.
"Kini tersisa 10 DPO lagi dan semuanya laki-laki," ujar Rudy.
Ketiga perempuan asal Bima, Nusa Tenggara Barat, ini bergabung dengan kelompok Santoso sekira satu tahun silam. Saat itu, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Aziz mengatakan, ketiga perempuan tersebut merupakan janda mujahidin.
Menurut Idham, ketiganya masuk ke wilayah Sulteng dan kemudian bergabung bersama kelompok Santoso untuk membalaskan dendam mantan suami mereka yang lebih dulu meninggal.
"Berdasarkan data intelijen, tiga perempuan itu berasal dari Bima. Mereka tidak mau turun dari Poso dan ingin bersama-sama suaminya saat ini. Kata mereka, lebih baik mati sahid mendampingi suami-suaminya di sana," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Aziz, di Sulteng, dikutip dari Antara, Sabtu (2/1/2016).
Keterlibatan tiga perempuan ini pernah diungkap anak buah kelompok Santoso yang ditangkap yakni Ibadu Rohman (19) alias Ibad alias Amru serta Muchamad Sonhaji alias Fakih (21). Keduanya ditangkap setelah turun gunung memilih keluar dari kelompok yang mengatasnamakan Mujahid Indonesia Timur (MIT) tersebut.
Menurut keduanya, kehadiran tiga perempuan itu pun memantik perpecahan di kelompok Santoso. Perpecahan itu dipicu perlakukan berlebihan terhadap terhadap ketiga perempuan tersebut seperti ratu oleh kelompok Santoso.
"Yang pertama bahwa Santoso sudah tidak lagi sesuai dengan ajaran awal yang disampaikan," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, AKBP Hari Suprapto.
Alasan kedua, kata Hari, kehadiran para perempuan yang diakui sebagai istri Santoso, Basri dan Ali Kalora, menjadikan fungsi kelompok tidak seperti mestinya. Anak buah Santoso jadi melayani. Sedangkan ketiga perempuan itu jadi seperti ratu.
Menurut Hari, keterlibatan Amru dan Fakih di kelompok ini sebagai pencari dan penyedia kebutuhan logistik, serta pengumpul informasi bagi Santoso. Fakih selama enam bulan bergabung dengan Santoso dan pernah mengikuti pelatian militer di Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara. Sedangkan Amru bersama kelompok Santoso selama 3,5 tahun sehingga diduga mengetahui berbagai kasus kekerasan dan teror yang dilakukan oleh kelompok santoso.
"Santoso kan pada awalnya mengatakan untuk berjihad meninggalkan keluarga, ternyata dia membawa yang diakui sebagai istri," kata Hari.
Baca juga:
Kelelahan dan hamil besar, istri Ali Kalora belum bisa diperiksa
Sembunyi di rumah warga, istri Ali Kalora ditangkap Satgas Tinombala
Anak buah Santoso dimakamkan di Purbalingga, pers dilarang meliput
Operasi Tinombala akan berakhir jika Ali Kalora ditangkap
Satgas Tinombala tembak mati anggota MIT Busron
Tangisan orangtua warnai penyerahan jenazah Andika di RS Bhayangkara
Polri mewaspadai pergerakan Ali Kalora pasca tertangkapnya Basri
-
Kapan Sigit Harjojudanto dan istrinya menikah? Keduanya menikah pada 23 Januari 1972 dan telah bersama selama 52 tahun.
-
Kapan Prabowo dan Gibran akan berkampanye di Jakarta? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC) Sedangkan Gibran bakal kampanye di Jakarta.
-
Kapan Erina Gudono dan Iriana Jokowi terlihat kompak dalam berbusana? Melalui akun Instagram miliknya, Erina mengunggah potret bersama sang Ibu mertua. Menariknya, Erina dan Iriana Jokowi tampil begitu kompak dengan busana yang senada.
-
Kapan Soeharto dan Ibu Tien menikah? Keduanya Menikah di Solo tanggal 26 Desember 1947
-
Kapan Prabowo dan Titiek Soeharto memutuskan untuk bercerai? Namun sayang, keduanya memutuskan bercerai pada tahun 1998.