Akhir Peristiwa Penyerangan Rumah Prajurit TNI di Maros, Begini Nasib Para Pelaku
Diduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Diduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Akhir Peristiwa Penyerangan Rumah Prajurit TNI di Maros, Begini Nasib Para Pelaku
Personel Polsek Moncongloe telah mengamankan lima orang terkait penyerangan ke sebuah rumah milik anggota TNI AD di Dusun Tamalate, Desa Moncongloe Bulu, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
Mereka diamankan pada Sabtu (24/2) kemarin.
- Kemunculan Prajurit TNI Penerjun Bikin Satu Keluarga Terkejut Keluar Rumah, Tak Disangka Ternyata Nyangkut di Genteng
- Wajah Tegar Prajurit TNI Pulang ke Rumah Melihat Ayahnya Meninggal Dunia, Momennya Terasa Pilu
- Tragis, Seorang Nenek Tewas Terjebak Kobaran Api yang Melahap Rumahnya
- Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Diketahui, lima orang yang diamankan itu yakni RP (19), MP (36), H (23), A (24) dan DM (21).
"Kemarin kami sudah (amankan) jam 5 (waktu setempat) kemarin itu kami sudah amankan yang pelaku-pelakunya itu, sudah kami amankan di Polsek. Lalu, kami interogasi lakukan pemeriksaan awal,"
kata Kapolsek Moncongloe, Iptu Suhardi saat dihubungi merdeka.com, Minggu (25/2).
"Kemarin yang kami amankan itu ada lima, tapi untuk pelaku-pelaku yang ada di video itu tiga, yang dua itu cuma ikut di rombongan, cuka enggak ikut menyerang kemarin," sambungnya.
Kasus Dihentikan
Ia menjelaskan, usai kelimanya diamankan pihaknya. Kemudian anggotanya melakukan pemanggilan terhadap korban yang mengaku sebagai anggota TNI.
Pemanggilan korban ini karena memang tidak adanya laporan secara resmi atas kasus atau peristiwa tersebut. Korban pun juga sudah memaafkan para terduga pelaku.
"Iya (memaafkan), jadi ini kan enggak ada laporan juga masuk. Korbannya pun enggak mau buat laporan juga, kenapa? Karena kan enggak ada juga unsur penganiayaan enggak ada, enggak ada kontak fisik kemarin, pengerusakan juga enggak ada," jelasnya.
"Makanya korbannya mengatakan enggak usahlah diperpanjang, yang penting pelaku enggak berbuat gitu lagi," sambungnya.
Meski kasus tersebut tidak dilanjutkan kembali, akan tetapi para terduga pelaku diminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
"Bikin surat perjanjian, surat pernyataan di depan korban dan pemerintah setempat. Iya (kasus stop), siap sudah dipulangkan (pelaku)," pungkasnya.
Sebelumnya, Sebuah video rombongan pengantar jenazah diduga melakukan penyerangan ke sebuah rumah milik anggota TNI AD di Dusun Tamalate, Desa Moncongloe Bulu, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
Diduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Kepala Kepolisian Sektor Moncongloe, Inspektur Satu Suhardi membantah kejadian dalam video tersebut berada di kompleks perumahan TNI. Hanya saja, seorang pria yang menegur rombongan pengantar jenazah tersebut merupakan anggota TNI AD.
"Kejadiannya bukan di area kompleks perumahan TNI. Itu terjadi di Dusun Tamalate, Jalan Poros Moncongloe, Desa Moncongloe Bulu, pada hari Selasa (20/2) jam 8 malam (20.00 WITA)," kata Suhardi saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (24/2).