Aksi-aksi berani polwan tanpa takut hadapi bandit jalanan
Tanpa rasa takut, mereka berani menghadapi kejahatan yang terjadi di depan matanya.
Meski terlahir sebagai perempuan, tidak membuat para Polisi Wanita (Polwan) ini kalah dari pria. Tanpa rasa takut, mereka berani menghadapi kejahatan yang terjadi di depan matanya sendiri dan membekuk para pelakunya berhadapan dengan hukum.
Tak hanya kejahatan kecil yang dihadapi para polwan ini, tapi juga tindak pidana besar seperti penyelundupan narkoba hingga begal motor berhasil diungkap. Tak sekedar menangkap, para penjahat yang berani melawan pun babak belur dihajar dengan jurus karate yang mereka miliki.
Aksi terakhir yang terjadi adalah ketika dua orang polwan menghadapi seorang pencuri tas di sebuah mal di Bandung Barat. Tak terima ditangkap wanita, penjahat itu mencoba melawan. Hasilnya, darah segar mengucur dari hidungnya akibat dibogem mentah.
Berikut sejumlah aksi Polwan menghadapi kejahatan yang dirangkum merdeka.com:
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
-
Bagaimana cara kerja polisi cepek? Pengguna jalan yang ingin diprioritaskan hendaknya untuk membuka jendela dan memberikan iming-iming uang. Dengan tindakan ini, mereka yang bertugas dengan sukarela akan ‘pasang badan’ untuk menghalangi kendaraan lain dan memberi jalan.
Hajar penjambret seorang diri
Seorang anggota Polisi Wanita menjadi korban penjambretan di Jalan Bambu Kuning Raya, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/3).
"Korban adalah Anggota Polwan Polrestro Jakarta Utara berpangkat Brigadir. Namun namanya belum bisa saya sebutkan," kata Kanit Reskrim Polsek Bekasi Timur, AKP Yusron kepada wartawan.
Menurutnya, korban saat itu sedang berjalan dari rumahnya di kawasan Setiakawan, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu menuju pemberhentian bus.
"Saat ini pelaku sudah diamankan polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," katanya.
Saksi mata di sekitar lokasi Ecin (50) menceritakan, korban awalnya berjalan kaki dan secara tiba-tiba dipepet seorang pengendara sepeda motor dan langsung menarik tas selempang yang sedang dibawa. Korban sempat melakukan perlawanan, namun pelaku terus menarik tas milik korban.
"Saat kejadian penjambretan itu, tiba-tiba ada seorang pengendara motor lainnya yang berusaha menolong dengan memepet sepeda motor pelaku," katanya.
Peristiwa itu mengundang perhatian warga sekitar untuk datang ke lokasi kejadian dan mengeroyok pelaku hingga babak belur.
"Pelaku sempat dihajar massa dan beruntung petugas kepolisian datang dan langsung mengamankan pelaku," katanya.
Bongkar jaringan narkotika
AKP Sudida, seorang Polwan berjilbab anggota Satuan Serse Narkoba Polres Metro Tangerang Kota membongkar jaringan narkotika yang dikendalikan dari lembaga pemasyarakatan (lapas). Berkat hasil penyelidikannya, seorang bandar berhasil dibekuk berikut barang bukti berupa sabu sebanyak 22 paket seberat 2 kg, dari rumah kontrakan di Kampung Tugu, Kel. Bugel, Kec. Karawaci, Kota Tangerang, Sabtu (11/4) malam.
Bandar narkoba bernama Irwansyah alias Ivan (30) tak berkutik saat Susida, menemukan 22 paket shabu yang disembunyikan di dalam kamar kontrakannya. Belakangan diketahui, barang haram tersebut didapat dari bandar besar yang mendekam di Lapas Tangerang.
Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Juang menjelaskan, terbongkarnya sindikat jaringan narkotika ini bermula ketika Susida tengah melaksanakan Operasi Cipta Kondisi. Dia mendapat informasi dari masyarakat yang resah dengan maraknya peredaran sabu di Bugel, Karawaci, Kota Tangerang.
Susida pun menindaklanjuti informasi tersebut. Sendiri, dia menyelidiki tempat yang disebut sebagai tempat transaksi.
Setelah kecurigaannya terbukti, dia minta bantuan anggota Satserse Narkoba Polres Metro Tangerang untuk melakukan penggerebekan. Ivan pun ditangkap saat menunggu pembeli barang haramnya.
"Saat penggeledahan rumah itu, anggota menemukan 22 paket shabu. Total barang haram itu sebanyak 2 kg," ungkap AKBP Juang, dilansir Humas Polda Metro, Senin (13/4).
Kepada petugas, Ivan mengaku baru tujuh bulan menjadi bandar sabu. Ivan juga mengaku disuruh napi yang mendekam di Lapas Tangerang. Rencananya, sabu tersebut akan diedarkan Ivan ke sejumlah tempat hiburan di wilayah Tangerang.
Kini, polisi tengah melakukan pengembangan guna membongkar jaringan lainnya. Akibat perbuatannya, Ivan dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 Subs Pasal 111 dan 112 ayat 2 Undang-undang No 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara atau pidana mati.
Bekuk pencuri tas
Anggota Polres Kota Cimahi mengamankan seorang pencuri tas di lokasi wisata Floating Market Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pencuri berinisial P ini dilumpuhkan oleh dua Polisi Wanita (Polwan) yang saat itu tengah bertugas di lokasi wisata.
Kapolres Kota Cimahi, Ajun Kombes Pol Dedy Kusuma Bakti mengatakan P sempat melakukan perlawanan sehingga membuat kedua polwan, Brigadir Polisi Dua Ayu Cyntia dan Brigadir Polisi Dua Dety, kewalahan. Namun dengan kemampuan Judo yang dimiliki keduanya, maka P akhirnya bisa dilumpuhkan.
"Saat kejadian pada Senin lalu (20/7/2015) dua Polwan ini memang sedang bertugas melakukan pengamanan di lokasi wisata Floating Market. Saat itu pula keduanya memergoki pelaku sedang melakukan pencurian sehingga langsung dilakukan pengejaran," kata Dedy seperti dikutip melalui akun Facebook resmi Divisi Humas Mabes Polri, Rabu (22/7).
Dedy menjelaskan penyebaran polwan di lokasi wisata saat itu guna memberikan pelayanan dan pengamanan kepada para pengunjung, terutama wanita dan anak-anak. Meski begitu, polwan tersebut tetap memiliki kemampuan bela diri yang baik sehingga bisa menghadapi berbagai masalah, seperti kasus pencurian.
"Dengan mengedepankan fungsi Polwan di lokasi wisata bisa memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat yang tengah menikmati wisatawan saat libur lebaran," imbuh Dedy.
Setelah diamankan, P akhirnya mendekam dalam sel tahanan di Markas Kepolisian sektor Lembang.
Berduel lawan 4 begal bersenjata pisau
Aksi heroik ditunjukkan oleh anggota Polwan. Kali ini anggota Polwan yang berjumlah empat orang ini berduel dan membekuk empat pelaku kejahatan yang menggunakan pisau.
Dikutip dari NTMC Polri, Rabu (22/7), tindakan berani para Polwan yang meringkus empat komplotan penjahat, yakni HR (42), AE (41), DK (29), dan IM (21) terjadi pada Minggu 10 Agustus lalu, dini hari. Mereka merupakan anggota dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung.
Sebelumnya, laporan diterima via telepon dari korban percobaan perampasan motor, anggota Polwan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung yang piket malam langsung bereaksi.
"Kami lewat di Jalan Naripan. Ternyata ada empat motor yang ciri-cirinya sama dengan informasi korban. Gelagat pelaku sudah ketahuan karena memilih kabur saat melihat kami mendekat," kata Kanit PPA Polrestabes Bandung AKP Euis Yuningsih di Mapolrestabes Bandung.
Euis bersama Iptu Megawati tancap gas mengejar pelaku. Terlacak keempat pelaku melarikan diri ke arah Jalan Pasirkaliki. Layaknya film laga, dua polwan menaiki satu sepeda motor mengejar empat pelaku yang berboncengan menunggangi dua unit motor.
Tepat di Mal Istana Plaza, Jalan Pasirkaliki, Mega yang membonceng Euis menyalip dan menendang satu motor pelaku.
"Motor pelaku oleng dan jatuh," kata Euis.
Dua pelaku lainnya berhenti melihat rekannya tersungkur. Bersamaan itu tiba petugas piket bantuan yang datang memakai mobil. Di dalam mobil ini Brigadir Onih dan Aipda Dadah serta polisi lelaki turut turun. Duel antara anggota Polwan dan penjahat pun tak terhindarkan. Bahkan satu pelaku menyerang dan menodongkan senjata tajam kepada seorang Polwan.
Polwan yang masa pendidikan dibekali ilmu bela diri judo ini merespons tindakan pelaku. Pada akhirnya keempat kawanan penjahat itu pun HR, AE, DK, dan IM, sukses dilumpuhkan dan digeladang ke Mapolrestabes Bandung.
"Saya ucapkan terima kasih dengan keberanian anggota polwan yang menangkap empat pelaku kejahatan," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi.
Hasil interogasi, keempat pelaku tersebut mengaku mencuri di salah satu rumah makan di Jalan Martadinata. Dan telah disita barang bukti berupa satu pisau, satu linggis kecil, satu brankas, tiga telepon genggam, dan dua unit sepeda motor.
"Tiga dari empat pelaku pencurian yang dibekuk polisi wanita (Polwan) di Bandung ini juga ternyata residivis," tambah Mashudi.
Kini aksi mereka terhenti berkat tendangan dan pukulan Polwan yang menangkapnya. Keempat Polwan ini yaitu AKP Euis Yuningsih, Iptu Megawati, Brigadir Onih dan Aipda Dadah.