Aksi brutal TNI AD sampai bobol gudang senjata buat serang Brimo
Bentrok di antara dua institusi tersebut mengakibatkan satu anggota TNI tewas dan satu warga sipil terluka.
Anggota TNI AD Yonif 134/Tuah Sakti bentrok dengan Brimob Polda Kepri. Markas Brimob diberondong tembakan oleh para tentara, Rabu (19/11) malam.
Bentrok di antara dua institusi tersebut mengakibatkan satu anggota TNI tewas dan satu warga sipil terluka. Seorang anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Kota Batam, yang tewas setelah menyerang markas Brimob Polda Kepri di Tembesi bersama regunya diketahui bernama JK Marpaung (33) asal Medan, Sumatera Utara.
Sebelum menyerang Brimob, tentara-tentara membobol gudang senjata di Yonif 134 Tuah Sakti di Batam, Kepulauan Riau. Setelah anggota TNI itu mendapatkan senjata, mereka kemudian menembakkan ke segala arah.
Aksi brutal antara TNI AD dengan Brimob Polri itu tentu menambah rentetan kelam dan membuat miris semua orang. Idealnya, kedua institusi tersebut menjaga keamanan dan ketentraman bagi masyarakat, namun justru yang terjadi sebaliknya.
Berikut reaksi terkait aksi brutal TNI AD sampai gudang senjata buat serang Brimob:
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Di mana lokasi banjir rob yang dikunjungi personel TNI-Polri? Salah satunya adalah Desa Blendung, Kecamatan Ulujami.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
Presiden Jokowi pantau bentrok TNI vs Polri hingga dini hari
Presiden Joko Widodo sepanjang malam terus memantau bentrokan antara TNI dengan Brimob di Batam. Hingga pukul 01.30 WIB dini hari, Jokowi terus mengikuti perkembangan dan mengawasi bentrok kedua institusi itu.
"Dipantau terus oleh presiden setahu saya interaksi kami sampai jam 01.30 WIB," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (20/11).
Selain itu, Presiden Jokowi juga langsung menelepon Wakil Gubernur Kepri Suryo Respitiono. Yang mana diketahui Suryo sempat terjebak beberapa jam di lokasi kejadian.
"Presiden juga langsung telepon dengan Pak Suryo (wagub yang berusaha memediasi dan memberikan dukungan)," ujarnya.
Kepala Staf TNI AD mengaku malu
Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan senjata yang dibekalkan kepada anggota TNI sesungguhnya bukan untuk menembak petugas lain. Namun untuk mempertahankan negara dari serangan musuh.
"Kalian (TNI AD) dilengkapi dengan senjata untuk musuh negara. Bukan siapa-siapa. Yang melanggar pasti akan kena sanksi hukum hingga pemecatan," kata Gatot, Kamis (20/11).
Sebelum menyerang Brimob, tentara-tentara membobol gudang senjata di Yonif 134 Tuah Sakti di Batam, Kepulauan Riau. Setelah anggota TNI itu mendapatkan senjata, mereka kemudian kembali menyambangi markas Brimob dan menembakkan ke segala arah.
"Semalam (Kamis dinihari), semua sudah dikumpulkan. Ada tiga senjata yang belum dikembalikan ke markas, namun pagi tadi semua sudah lengkap. Kami tegaskan jika tidak dikembalikan dianggap pencurian senjata," jelasnya.
Ketua DPR perintahkan Komisi III langsung terbang ke Batam
Ketua DPR Setya Novanto mengaku prihatin dengan bentrok yang terjadi antara TNI dan Polri di Batam. Dia langsung menginstruksikan agar Komisi III DPR yang membidangi hukum turun ke lapangan untuk meninjau insiden tersebut.
"Saya sangat prihatin dengan adanya bentrokan di Batam. Saya mengharapkan ini bisa selesai secara kondusif," kata Setya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/11).
Setya meminta agar Kapolri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Moeldoko turun langsung ke lapangan guna melerai konflik tersebut. Selain itu, Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin diminta segera terbang ke Batam untuk memantau kasus tersebut.
"Saya langsung menelepon Pak Aziz untuk langsung ke TKP, untuk mengecek kondisi di sana," tegasnya.
Menkum HAM minta personel terlibat bentrok dipindah dari Batam
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly turut angkat bicara terkait bentrok yang terjadi antara anggota Polri dan TNI di Batam, Kepulauan Riau. Dia meminta agar personel yang terlibat bentrok dipindah penugasan dari Batam.
"Ini sudah peristiwa yang ketiga, harus ambil langkah. Pindahkan saja ke tempat lain yang berjauhan," ujar Yasonna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/11).
Yasonna mengaku tak tahu apa yang menjadi pemicu konflik tersebut. Namun dia menduga ada kecemburuan atau kesalahpahaman di balik bentrok yang menewaskan satu anggota TNI itu.
"Jujur saja bisa terjadi kecemburuan, kesalahpahaman. Kadang polisi tugas, terus ada TNI esprit de corps. Pembinaan mental dan pemahaman TNI dan Polri di UUD alat negara. Sesama alat negara jangan saling berkonflik," pungkasnya.
Anggota yang terlibat bentrok Batam akan dihukum
Satu anggota TNI tewas dan satu warga sipil terluka dalam bentrok antara TNI AD dengan Brimob Polda Kepri. Sekretaris Dinas Penerangan Angkatan Darat (Sesdispenad) Kolonel Kriswasana menegaskan, seluruh anggota TNI-Polri yang terlibat dalam bentrokan di Batam, akan diberikan sanksi sesuai proses hukum yang berlaku.
"Tidak hanya empat orang yang memiliki masalah yang dihukum, tetapi semua yang terlibat diproses. Walaupun yang bermasalah hanya empat orang, tapi kalau yang lain ikut-ikutan kan itu juga diproses," tegas Sesdispenad Kolonel Kriswasana, Jakarta, Kamis (20/11).
Dia mengatakan bentrokan antara anggota Yonif 134/Tuah Sakti dengan anggota Brimob di Batam dipicu percekcokan karena saling tatap yang melibatkan empat anggota.
"Nanti akan diadakan penyelidikan bersama, sampai sejauh mana kejadian ini," tandasnya.