Aksi Koalisi Pejalan Kaki, usir motor hingga PKL dari trotoar
Komunitas ini dibentuk sebagai bentuk suara hati para pejalan kaki di trotoar yang haknya diserobot pemotor.
Trotoar harusnya digunakan untuk para pejalan kaki. Namun, seiring kemacetan Kota Jakarta yang semakin parah, trotoar mulai beralih fungsi menjadi jalan alternatif bagi para pengendara motor untuk menghindari macet dan lapak pedagang kaki lima.
Parahnya, bukannya malu dengan pejalan kaki, pemotor justru seenaknya menggunakan trotoar tersebut. Demi keselamatan mereka, para pejalan kaki akhirnya memilih menyingkir ke tepian dan memberi jalan kepada pengendara motor.
Terkait cerita sterilisasi trotoar, baru-baru ini ramai diperbincangkan tentang keberanian seorang perempuan berjilbab yang menjadi penghalau motor di trotoar. Kejadian itu tepatnya sekitar 2009 lalu. Dalam video Youtube yang diunggah seorang pria bernama Shantonio Siagian, pemilik akun youtube "wierki14", wanita itu berani mengusir pemotor yang coba-coba membelah kemacetan dengan melintasi trotoar di bawah jembatan Semanggi. Video yang diunggah Shantonio itu memiliki durasi 2 menit 38 detik.
Cerita dalam video itu, perempuan berjilbab yang berjalan di trotoar terlihat kesal tempatnya berjalan kaki diserobot pemotor. Dengan hati-hati perempuan itu berjalan melawan arah di trotoar yang dipenuhi pemotor yang melaju ke arah sebaliknya. Sebagai bentuk protesnya, wanita itu tampak menegur para pemotor sampai membuat mereka memilih turun dari trotoar dan kembali ke jalan raya.
Rupanya, kekesalan pejalan kaki pada pemotor bukan hanya dirasakan wanita itu. Seorang pejalan kaki bernama Anthony Lajar, sengaja tidur terlentang di trotoar sehingga para pengendara motor tidak bisa melewati trotoar di sekitaran kawasan Kota Tua. Bahkan,
Anthony dan beberapa temannya akhirnya sepakat untuk membentuk Koalisi Pejalan Kaki (KPK) sebagai bentuk keprihatinan terhadap hak pejalan kaki yang diambil pengendara motor.
Aksi Anthony itu kemudian dipotret oleh Deddy, seorang konsultan yang juga pengguna KRL Commuter Serpong-Kebayoran Lama. Sebagai masyarakat yang menggunakan transportasi massal seperti kereta dan bus TransJ, Anthony dan Deddy akrab dengan aktivitas jalan kaki. Karena prihatin terhadap para pejalan kaki yang selalu kalah di jalurnya, para pengguna KRL itu lantas berkumpul, berdiskusi dan beraksi.
Dari kasus itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai ada sedikit perhatian membenahi trotoar di kawasan Kebon Sirih, Sabang dan sekitarnya. Pembenahan tersebut telah dimulai pada pertengahan tahun lalu.
Pemprov DKI Jakarta juga meminjam sejumlah lahan privat untuk membuat trotoar agar pejalan kaki merasa nyaman. Di antaranya lahan privat Gedung Arya di Jalan Ridwan Rais sepanjang 28 meter, lahan milik PT Mahardika Karya Artha di Jalan Sabang sepanjang 5 meter.
Peminjaman lahan untuk perluasan pedestrian juga sedang dilakukan di kawasan Jalan Cikini Raya. Sementara untuk trotoar Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk dari kawasan Harmoni hingga Kota, trotoar akan dilebarkan hingga ke bahu jalan.
Nantinya, pedestrian juga akan dihiasi dengan taman kecil untuk memperindah kawasan tersebut. Diharapkan kawasan itu dapat ditata seperti trotoar di Orchard Road, Singapura. Agar tidak lagi disalahgunakan pemotor, trotoar akan dipasang bolard atau tiang besi setinggi 1 meter dengan jarak antar bolard 30 sentimeter di trotoar yang akan dibangun.
Sejalan dengan pembangunan pedestrian itu, Dinas Perhubungan dan UPT Parkir juga akan menertibkan yang parkir motor yang mengambil lahan trotoar.