Aksi nekat Jero Kuncir mandi lahar dingin Gunung Agung setelah dapat bisikan gaib
Dia membantah kegiatan itu cari sensasi. "Itu petunjuk niskala (alam gaib). Saya masuk ke lahar dingin, ke dalamannya se-leher saya lah. Saya haturkan sesajen, awalnya saya berkumur, minum (lahar dingin) tiga kali, cuci muka dan berbagai gerakan lain di tengah derasnya arus sungai, yah sekitar 30 menit," ceritanya.
Semula, nama Jero Kuncir Gimbal, warga Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali tidak banyak yang tahu kecuali penduduk tempatnya tinggal. Namun beberapa hari terakhir, namanya mendadak jadi mencuat.
Jero Kuncir melakukan aksi nekat di tengah bencana erupsi Gunung Agung. Dia melakukan ritual mandi lahar dingin. Video itu kemudian tersebar di media sosial dan menjadi viral.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Kapan kisah mistis yang dialami para pendaki Gunung Singgalang terjadi? Mengutip pendakicantik.com, ada sederet kisah mistis yang dialami para pendaki saat berada di Gunung Singgalang tepatnya pada tahun 2002 silam.
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Bagaimana bukti bahwa Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi? PenelusuranCek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran melalui Google Image dan menemukan bahwa video yang beredar merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Imam Budiman pada tanggal 27 Juli 2019.
Aksi berbahaya itu dilakukannya tepat saat banjir lahar dingin mengaliri Sungai Unda, Kabupaten Klungkung, pada Senin (27/11) lalu. Kebetulan aksi itu terlihat jelas oleh seorang awak media yang berada di atas jembatan Unda dan sempat mengabadikan kejadian itu dalam jepretan kamera.
Beberapa foto dari aksi nyeleneh Jero Kuncir mendapat ragam tanggapan. Ada yang memuji, namun tak sedikit yang mencibir. Tak terkecuali Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, yang ikut berkomentar.
Devy menyebut, apa yang dilakukan oleh Jero Kuncir tak pantas ditiru. Dirinya menganggap hanya orang profesional dan memiliki tujuan lain yang punya ritual seperti Jero Kuncir.
"Abu vulkanik yang dibawa melalui air dan mengalir di sungai dan sering kita sebut lahar dingin. Jelas itu sangat membahayakan karena kadar airnya sudah mengandung So2. Tapi aksi dari Jero itu mungkin punya tujuan lain sehingga segala risikonya sudah dipikirkan, warga lain jangan ikut-ikutan lah," ungkapnya, Kamis (30/11).
Lalu apa yang sebenarnya melatarbelakangi Jero Kuncir melakukan aksi tersebut?
Dia berdalih tak punya rencana apa-apa di balik aksi nekatnya tersebut. Saat melintas di jembatan Sungai Unda, spontan dia menyuruh sopirnya menghentikan kendaraan.
Semula, dia turun mendekati sungai dengan maksud swafoto (selfie) karena baru pertama kali melihat fenomena seperti itu terjadi di Bali.
"Semua tanpa terencana. Hanya ingin lihat saja seperti apa banjir lahar dingin saat itu. Tapi tiba-tiba ketemu pemangku di sana (bendungan sungai Unda). Dan kami melukat (pembersihan diri dengan mandi) pancuran air jernih di Pura Beji setempat," ungkap Jero.
Usai melakukan ritual yang disebut melukat di Beji, Jero mengaku seperti ditarik oleh pusaran energi kuat berasal dari aliran lahar dingin di sungai. Merasa ada tarikan semacam itu, dia langsung meminta sopirnya membelikan canang dan pejati.
"Itu petunjuk niskala (alam gaib). Saya masuk ke lahar dingin, ke dalamannya se-leher saya lah. Saya haturkan sesajen, awalnya saya berkumur, minum (lahar dingin) tiga kali, cuci muka dan berbagai gerakan lain di tengah derasnya arus sungai, yah sekitar 30 menit," ceritanya.
Dia membantah kegiatan spiritualnya itu hanya mencari sensasi semata. "Jika saya mencari sensasi, saya cari tempat ramai," ujarnya.
Menurutnya 'melukat' di tengah lahar adalah panggilan jiwa dari Hyang Siwa, dengan tujuan memohon keselamatan untuk alam semesta, serta untuk membersihkan, melebur, dan memurnikan raganya.
"Lahar itu kan sangat murni sekali, berasal dari kedalaman perut bumi," kata Jero.
Ditambahkan Jero, saat dirinya melakukan ritual mandi lahar dingin sempat menemukan lima buah batu berwarna lima macam atau batu mancawarna di salah satu genangan dangkal. Dia meyakini, batu mancawarna itu sebagai anugerah Tuhan untuk dirinya.
Saat itu, lanjut Jero, dirinya sudah berpasrah diri menyerahkan jiwa dan raganya kepada Sang Penguasa Dunia (Siwa). "Mati pun, saat itu saya sudah siap," sebutnya.
Setelah keluar dari lahar dingin, ia mengaku mendapatkan energi baru, namun harus menjalani sejumlah ritual pemurnian lainnya sesuai kepercayaan yang ia anut.
"Jika ada warga yang meniru saya, saya tak ikut bertanggungjawab. Sekali lagi saya meminta maaf apabila ritual waktu ini dianggap aneh atau buduh (gila) yang mengganggu masyarakat," pesan Jero Kuncir.
Baca juga:
Kisah Nenek Rauh, penjual kopi di pos pantau Gunung Agung
Abu erupsi Gunung Agung selimuti atap rumah warga Bali
2 Km dari Puncak Gunung Agung, dua dusun ini sudah sepi aktivitas
Ratusan penumpang di Bandara Ngurah Rai tujuan Lombok tertahan di Bali
Bandara Adisutjipto Yogyakarta kembali layani penerbangan ke Bali
Lahar dingin Gunung Agung menerjang 2 sungai di Karangasem
Keeksotisan cahaya magma di Puncak Gunung Agung